Sebuah studi terbaru memperkirakan harga Bitcoin dapat mencapai USD 1 juta pada awal 2027, setara dengan Rp 16,8 miliar dengan asumsi kurs Rp 16.863 per dolar AS. Prediksi ini didasarkan pada model ekonomi fundamental yang menganalisis akumulasi institusional dan penurunan pasokan terhadap nilai Bitcoin. Studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Manajemen Risiko dan Keuangan dengan judul “Kerangka Kerja Pasokan dan Permintaan untuk Perkiraan Harga Bitcoin” menggunakan pendekatan ekuilibrium antara pasokan dan permintaan yang dibangun dari sistem penerbitan tetap Bitcoin. Berbeda dengan komoditas tradisional, Bitcoin tidak dapat diproduksi lebih banyak ketika permintaan meningkat, menjadikannya rentan terhadap guncangan pasokan.
Laporan tersebut menyatakan bahwa jika penarikan harian Bitcoin tetap di atas 1.000 BTC, harga Bitcoin akan mengalami kenaikan eksponensial, bahkan melampaui kurva adopsi normal pada tahun 2028. Dalam skenario yang lebih agresif, proyeksi harga Bitcoin bahkan dapat mencapai USD 2 juta pada tahun 2027 dan terus meningkat hingga USD 5 juta pada tahun 2031. Meskipun terdengar fantastis, angka-angka ini mencerminkan akibat dari penawaran yang sangat terbatas dipadukan dengan peningkatan permintaan institusional. Namun, para penulis studi juga mengingatkan agar interpretasi terhadap proyeksi harga tertinggi tersebut tidak berlebihan dan melihatnya sebagai skenario berdasarkan asumsi fundamental yang kuat, bukan kepastian absolut.