Perang dagang antara Amerika Serikat dan China kembali mempengaruhi pasar global, dengan kebijakan tarif impor Presiden AS, Donald Trump, memicu koreksi tajam di pasar modal dunia. Namun, dalam ketegangan ini, aset kripto menunjukkan ketahanannya. Menurut Presiden Direktur Bittime, Ronny Prasetya, meskipun industri kripto juga terdampak, koreksi harganya tidak sebesar instrumen finansial lainnya. Volatilitas Bitcoin memang terjadi, tetapi tidak seakut pasar keuangan tradisional, mencerminkan keyakinan investor terhadap kripto sebagai alternatif investasi di tengah ketidakpastian ekonomi global. Desentralisasi kripto menjadi alasan mengapa aset digital seperti Bitcoin tidak terlalu terpengaruh oleh kebijakan ekonomi negara mana pun.
Pentingnya edukasi dan literasi kripto juga menjadi sorotan. Sebagai investasi digital yang baru, edukasi menjadi tantangan dalam mengembangkan pasar kripto. Bittime, sebagai platform resmi perdagangan aset kripto, aktif mendorong peningkatan literasi melalui kampanye digital dan komunitas, untuk membangun kepercayaan, terutama di kalangan investor muda yang mulai merasa aman dengan Bitcoin sebagai “safe haven” dalam kondisi ekonomi global yang tidak pasti. Ronny menekankan betapa pentingnya pemahaman yang baik mengenai kripto, agar masyarakat tidak hanya ikut-ikutan tetapi memiliki pengetahuan mendalam tentang risiko, potensi, dan strategi investasi yang tepat. Edukasi ini menjadi kunci agar kripto bisa dimanfaatkan sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang.