Masalah pencernaan seperti Irritable Bowel Syndrome (IBS) sering kali dapat memburuk akibat tekanan psikologis, terutama stres. Menurut Dr. I Ketut Mariadi, seorang dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi di RS Siloam Denpasar Bali, IBS merupakan gangguan fungsional pada sistem pencernaan yang mempengaruhi usus besar. Gejala yang umum dialami oleh penderita IBS meliputi perubahan pola buang air besar yang tidak teratur, kram perut, kembung, diare, atau konstipasi. Meskipun bersifat kronis, IBS tidak menyebabkan kerusakan struktural pada usus seperti kondisi penyakit radang usus (IBD) atau penyakit celiac.
Stres memiliki kaitan yang signifikan dengan Irritable Bowel Syndrome melalui sumbu otak-usus yang memainkan peran penting dalam regulasi sistem pencernaan. Kondisi stres dan kecemasan dapat menyebabkan kontraksi usus yang berlebihan atau memperlambat gerakan usus, yang pada akhirnya memengaruhi respons pencernaan terhadap makanan tertentu. Dr. I Ketut Mariadi menjelaskan bahwa tekanan emosional atau kecemasan berlebihan dapat memperburuk gejala IBS dan meningkatkan sensitivitas usus terhadap rasa sakit. Meskipun tidak sepenuhnya ditentukan secara genetik, riwayat keluarga dengan IBS dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan pencernaan ini.
Dengan demikian, penting bagi penderita IBS untuk mengelola stres dengan baik guna mengurangi risiko perburukan gejala. Selain itu, memilih menu sarapan yang sehat juga dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan. Menu sarapan yang sehat dan lezat juga terbukti bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. Maka, mulailah hari Anda dengan sarapan yang sehat untuk meningkatkan kesehatan pencernaan Anda.