More

    Stroke dan Pendidikan Tinggi: Pengaruhnya pada Risiko Penurunan Kognitif

    Sebuah penelitian dilakukan terhadap lebih dari 2.000 pasien yang mengalami stroke antara tahun 1971 hingga 2019. Hasil analisis menunjukkan bahwa individu yang memiliki gelar perguruan tinggi cenderung lebih baik dalam tes awal pasca-stroke yang menilai daya ingat, perhatian, dan kecepatan berpikir. Meskipun demikian, mereka justru mengalami penurunan fungsi eksekutif seperti daya ingat dan kemampuan memecahkan masalah dengan lebih cepat dibandingkan dengan individu yang hanya memiliki pendidikan menengah.

    Peneliti utama, Springer, menyatakan bahwa atrofi otak terjadi seiring berjalannya waktu tanpa memandang tingkat pendidikan. Meskipun pendidikan tinggi dapat membantu seseorang mempertahankan fungsi kognitif lebih lama, namun ketika cedera otak akibat stroke terjadi, mekanisme kompensasi tersebut dapat gagal yang kemudian menyebabkan penurunan kognitif dengan lebih cepat.

    Dengan demikian, temuan dari penelitian ini memberikan pemahaman bahwa meskipun pendidikan tinggi dapat memberikan kelebihan dalam fungsi kognitif, namun tidak sepenuhnya mampu melindungi dari penurunan fungsi akibat cedera otak. Hal ini menegaskan pentingnya perawatan dan rehabilitasi yang tepat bagi pasien stroke, terlepas dari tingkat pendidikan yang dimiliki.

    Source link

    Berita Terbaru

    Related articles