Permintaan Bitcoin (BTC) telah menurun ke level terendah pada tahun 2025 karena para pedagang dan investor menjadi lebih hati-hati dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Menurut data dari CryptoQuant, permintaan BTC turun menjadi angka negatif 142 pada 13 Maret 2025 setelah mencapai puncak positif pada bulan Desember 2024. Kekhawatiran akan perang dagang, ketegangan geopolitik, dan inflasi yang tinggi membuat pedagang beralih dari aset berisiko ke tempat perlindungan yang lebih aman seperti uang tunai dan surat berharga pemerintah.
Pasca pemilu AS dan reaksi investor terhadap KTT Kripto Gedung Putih 7 Maret lalu juga menjadi faktor penurunan permintaan Bitcoin. Meskipun angka inflasi CPI AS lebih rendah dari perkiraan pada 12 Maret, harga Bitcoin tetap terpengaruh negatif. Selain Bitcoin, dana yang diperdagangkan di bursa kripto (ETF) juga mengalami arus keluar selama beberapa minggu terakhir. Investor keuangan tradisional mencari tempat yang lebih aman di tengah sentimen pasar yang buruk dan ketakutan akan resesi.
Dalam situasi ini, gelombang penjualan panik di pasar kripto menyebabkan harga aset kripto turun. Tren ini terjadi karena investor lebih memilih aset yang lebih stabil dan aman dalam menghadapi kondisi ekonomi dan politik yang tidak menentu.
