Puasa Bermanfaat untuk Kesehatan Otak Menurut Kepala BPOM
Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang juga seorang dokter yang ahli dalam neurosains, Dr. Taruna Ikrar, puasa memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan otak. Menurut Taruna, puasa dapat memperbaiki neurotransmiter otak sehingga otak dapat bekerja lebih optimal, meningkatkan daya tahan mental, dan meningkatkan fungsi kognitif.
Dr. Taruna juga menjelaskan bahwa puasa dapat memengaruhi otak dalam tiga aspek utama. Pertama, dalam hal neurosinaptik, di mana otak terlibat dalam pembelajaran baru. Puasa selama sebulan penuh dapat membentuk struktur otak untuk berlatih berpikiran positif, yang pada akhirnya akan menciptakan perubahan yang positif dalam diri seseorang.
Kedua, dalam hal neurogenesis, yaitu proses regenerasi sel-sel saraf di otak untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau mati. Saat puasa, proses regenerasi sel-sel otak akan terjadi, menciptakan sel-sel baru dan membuat otak menjadi lebih segar dan lebih mudah untuk mengingat informasi.
Yang terakhir, dalam hal neurokompensasi, di mana puasa dapat melatih otak untuk bekerja lebih baik terutama saat orang tersebut telah lanjut usia. Plastisitas otak akan menurun seiring bertambahnya usia, namun dengan melakukan puasa, otak akan dilatih untuk tetap berfungsi dengan baik.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa puasa tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, tetapi juga memberikan dampak positif untuk kesehatan otak. Maka dari itu, melaksanakan puasa dapat menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan otak dan meningkatkan kualitas hidup.
