Pemerintah telah meluncurkan program cek kesehatan gratis di Puskesmas, termasuk skrining pendengaran. Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) telah diterapkan di seluruh puskesmas, dengan paket skrining sesuai panduan PKG. Ketua Umum PERHATI-KL, dr. Yussy Afriani Dewi, menyoroti peningkatan jumlah pengidap gangguan pendengaran jika tidak ada langkah pencegahan, diperkirakan mencapai 700 juta pada 2050. Gangguan pendengaran yang tidak diatasi juga berdampak secara ekonomi, dengan potensi kerugian global mencapai 980 miliar USD per tahun. Faktor penyebab gangguan pendengaran meliputi genetik, komplikasi saat melahirkan, infeksi telinga, paparan bising, penggunaan obat ototoksik, serta proses penuaan. Langkah pencegahan diperlukan untuk menurunkan angka gangguan pendengaran, dengan target kurang dari 1,7 persen dari total populasi Indonesia pada tahun 2030. Skrining dan deteksi dini menjadi kunci dalam menangani gangguan pendengaran secara efektif.
Hari Pendengaran Sedunia 3 Maret 2025: Tema dan Tujuan Peringatan
Related articles
