Aksi ‘Indonesia Gelap’, yang digerakkan oleh BEM SI, dilaporkan akan berlangsung selama tiga hari dan melibatkan sekitar 5.000 massa di berbagai wilayah Indonesia. Koordinator Pusat BEM SI, Herianto, menyatakan bahwa dalam unjuk rasa ini, mahasiswa memiliki sejumlah tuntutan. Salah satunya adalah menuntut pencabutan Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran yang dianggap merugikan masyarakat. Menurut Herianto, aksi ini juga menuntut transparansi dalam pembangunan dan program Makan Bergizi Gratis. Selain itu, ada penolakan terhadap revisi UU Minerba dan dwifungsi TNI, serta desakan agar RUU Perampasan Aset disahkan. Demonstrasi yang dilakukan di Jakarta dan berbagai lokasi lainnya ini bertujuan untuk menyoroti berbagai isu, termasuk pemangkasan anggaran pendidikan dan revisi Undang-Undang lainnya seperti UU Kejaksaan, UU Polri, dan UU TNI. Satria Naufal dari Koorpus BEM SI Kerakyatan menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak memperhatikan prinsip keadilan sosial, demokrasi, dan kesejahteraan rakyat. Dalam tuntutannya, massa Indonesia Gelap memperjuangkan pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis serta menuntut pembatalan pemangkasan anggaran pendidikan. Mereka berpendapat bahwa anggaran pendidikan yang memadai penting untuk memastikan akses murah dan layak untuk pendidikan bagi seluruh rakyat. Mahasiswa juga mengajukan permintaan untuk mengevaluasi Proyek Strategis Nasional yang bermasalah serta menentang revisi UU Minerba.
Solusi Jangka Panjang untuk Aksi Gelap AHY: Temuan dan Wawasan
Related articles