Pada malam Natal 2024, dunia politik Indonesia dihebohkan dengan pengumuman status tersangka terhadap Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK menduga Hasto terlibat dalam skandal suap yang melibatkan tersangka lain bernama Harun Masiku.
Menyikapi hal ini, PDIP melalui beberapa elit dan kader pada Selasa malam mengeluarkan pernyataan bahwa penetapan tersangka terhadap Hasto oleh KPK dinilai memiliki motif politis. Hal ini disebabkan karena Hasto sering bersuara keras menentang segala upaya yang bisa merusak demokrasi dan konstitusi saat akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo.
Ketua DPP Bidang Reformasi Hukum, Ronny Tallapesy, menyatakan bahwa alasan sebenarnya di balik penetapan tersangka terhadap Sekjen DPP PDI Perjuangan adalah motif politik. Pada jumpa pers di Kantor DPP PDIP, terlihat para pengurus partai yang mengenakan seragam hitam, mencitrakan suasana duka yang menyelimuti partai berlambang banteng moncong putih tersebut setelah Hasto dijadikan tersangka.
Meskipun tidak dijelaskan mengapa memilih berpakaian hitam, hal itu memberikan kesan kondisi sedih dan gelap bagi partai tersebut. Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus menyatakan bahwa Hasto berada dalam kondisi baik-baik saja pada saat itu. Deddy menjelaskan bahwa Hasto berada di kantor dalam keadaan sehat.