Sayuran Hijau
Sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkung, dan lobak merupakan sumber zat besi non-heme yang tinggi. Seperti disebutkan, zat besi non-heme tidak mudah diserap oleh tubuh, jadi sebaiknya pertimbangkan konsumsi teh jika Anda mengkhawatirkan kadar zat besi atau menghindari daging, unggas, atau ikan. Misalnya, Anda mungkin menyesap teh secara terpisah dari makanan Anda atau memilih teh hijau daripada teh hitam, kata Pasquariello.
Kacang polong
Sebagai sumber zat besi non-heme, kacang-kacangan adalah makanan lain yang dapat Anda pertimbangkan untuk dikonsumsi secara terpisah dari teh. Tapi inilah yang menarik: Kacang, seperti teh, mengandung tanin sendiri. Daripada menekankan bagaimana tanin mempengaruhi penyerapan zat besi Anda, cobalah menikmati kacang-kacangan dengan sumber vitamin C, yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi non-heme. Contoh lezatnya adalah paprika, tomat, dan jus lemon.
Tahu
Mengenai zat besi, tahu adalah sumber nabati yang sangat baik. Sekitar setengah cangkir tahu mengandung sekitar 36% dari asupan zat besi harian yang Anda rekomendasikan, sedangkan steak dalam jumlah yang sama mengandung sekitar 16%, kata Pasquariello. Namun sekali lagi, zat besi pada tahu bersifat non-heme, sehingga kurang mudah diserap dibandingkan zat besi heme pada steak. Jika Anda mengalami gangguan kadar zat besi dan biasanya banyak minum teh, tidak ada salahnya untuk melewatkan minuman tersebut saat makan tahu.
Kacang
Kacang-kacangan adalah sumber zat besi non-heme lainnya. Kacang mete sangat kaya akan mineral, memberikan sekitar 19% dari asupan harian yang direkomendasikan untuk wanita, kata Pasquariello. Dan meskipun kacang-kacangan, seperti teh, secara alami mengandung tanin, memadukan kedua makanan tersebut tidak serta merta berdampak negatif pada kesehatan jangka panjang Anda. Sekali lagi, jika Anda ingin meningkatkan penyerapan zat besi dari kacang-kacangan, cobalah memadukannya dengan makanan kaya vitamin C, seperti stroberi atau jeruk, untuk camilan lezat.