Liputan6.com, Jakarta Banyak masyarakat yang takut dengan penyakit kanker lantaran angka kematian tinggi. Terkait ini, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin sebenarnya peluang seseorang sembuh dari kanker itu tinggi asal terdeteksi pada stadium awal.
“Sebenarnya dengan teknologi yang sekarang ada, asal deteksinya dini, itu bisa diobati 90 persen, bisa dirawat, dan bisa sembuh juga,” kata Menkes Budi saat ditemui wartawan di forum Indonesia International Cancer Conference (IICC) pada 3 Oktober 2024 di Bali.
Supaya kanker bisa terdeteksi sejak dini maka masyarakat harus rutin melakukan skrining dan tidak takut melakukan pemeriksaan.
Salah satu pemeriksaan dini yang didukung pemerintah adalah tes kanker serviks. Pemerintah menargetkan skrining dan deteksi dini mencapai 70 persen melalui skrining kanker serviks dengan metode IVA untuk wanita usia 30-50 tahun dengan metode HPV DNA.
“Kami juga telah memperkenalkan tes HPV DNA untuk 60 juta wanita dan mulai mendistribusikan perangkat Thermal Ablation ke Puskesmas di seluruh negeri untuk mendeteksi dan mengobati kanker serviks pada tahap awal,” kata Budi saat berbicara dalam forum internasional tersebut mengutip keterangan resmi Kemenkes.
Lalu, mendistribusikan alat USG dengan probe linear dan pelatihan dokter umum di 10.000 puskesmas di seluruh Indonesia untuk skrining kanker payudara pada sekitar 100 juta perempuan dewasa.
Budi juga mengatakan bakal melengkapi 514 kabupaten/kota dengan fasilitas skrining kanker paru dan kanker kolorektal. Inisiatif ini diharapkan selesai pada 2027