Home Olahraga Kisah Kemitraan Baru Antara Jafar Hidayatullah dan Felisha Alberta, Ganda Campuran Indonesia...

Kisah Kemitraan Baru Antara Jafar Hidayatullah dan Felisha Alberta, Ganda Campuran Indonesia dengan Karakter Berbeda yang Harmonis: Okezone Sports

Kisah baru dari pasangan ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, sangat menarik untuk dibahas. Kedua pemain bulu tangkis ini memiliki karakter yang berbeda dan kebiasaan unik saat berada di lapangan.

Jafar/Felisha merupakan pasangan ganda campuran baru dari Indonesia setelah dilakukannya perombakan oleh PBSI. Mereka menjadi pasangan yang paling sukses karena langsung meraih dua gelar juara dalam debut mereka. Gelar pertama diraih dalam Indonesia International Challenge 2024. Selanjutnya, Jafar/Felisha juga berhasil meraih gelar juara dalam Indonesia Masters Super 100 2024 di Pekanbaru.

Dalam hal chemistry, keduanya mengaku tidak mengalami kesulitan yang signifikan. Namun, karakter yang berbeda antara Jafar dan Felisha membuat mereka harus saling beradaptasi satu sama lain. Jafar adalah orang yang pendiam, sedangkan Felisha lebih aktif.

Menurut Felisha, “Chemistry kita kayaknya Tuhan yang ngatur. Enggak tahu gimana caranya, jadi bisa begitu. Ya, Jafar lebih diam. Cuma saya kan enggak bisa diam ya, saya aktif gitu. Jadi ya udah reflect ya kalau pertandingan tuh langsung beda.”

Hal yang sama juga dirasakan oleh Jafar. Jika dibandingkan dengan pasangannya sebelumnya, Aisyah Salsabila Putri Pranata, kali ini ia memiliki pasangan dengan karakter yang berbeda. Jafar mengungkapkan perbedaan karakter antara Felisha dan Ais, di mana Felisha lebih aktif dan suka bertanya-tanya.

Selain itu, Felisha juga harus beradaptasi dengan kebiasaan Jafar yang tidak melakukan ritual tos-tosan saat berada di lapangan. Meskipun demikian, Felisha tidak masalah dengan hal tersebut dan mencoba untuk memahami Jafar. Menurutnya, kebiasaan tos-tosan dapat diganti dengan bentuk dukungan lain untuk saling mendukung di lapangan.

Dalam akhir pembicaraan, Felisha menyatakan bahwa ia menyesuaikan diri dengan kebiasaan pasangannya. Ia memahami bahwa yang penting adalah komunikasi yang baik, meskipun tidak melakukan ritual tos-tosan.

Source link

Exit mobile version