Home Berita Modus Perkosaan Mahasiswa Unnes Ajak Perempuan ke Kos Ternyata Menimpa Lebih dari...

Modus Perkosaan Mahasiswa Unnes Ajak Perempuan ke Kos Ternyata Menimpa Lebih dari Satu Korban

Rabu, 28 Agustus 2024 – 14:07 WIB

Semarang, VIVA – Seorang mahasiswa dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (Unnes), jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, melakukan tindakan pemerkosaan terhadap seorang perempuan dengan modus mengajaknya ke kos.

Baca Juga :

Kronologi Dokter di India Diperkosa hingga Meninggal, Tuai Kemarahan Nasional

Kasus ini pertama kali mencuat setelah teman korban memberanikan diri melaporkan kejadian tersebut ke media sosial X dengan nama pengguna @araoulette.

“Woi, lu pada yang kuliah di sini mending hati-hati kalau ketemu si bangsat ini. Dia udah merkosa temen gua sampe masuk rumah sakit dan operasi. Mana ga ada tanggung jawab sama sekali. Keluarganya ga ada itikad buat minta maaf atau apa,” tulis akun @araoulette pada (20/08/2024).

Baca Juga :

Seorang Dokter Diperkosa hingga Meninggal, Nakes India Protes Mogok Massal

Ilustrasi korban pelecehan seksual.

Teman korban mengungkapkan bahwa pelaku yang berinisial J awalnya mengajak korban dengan inisial S ke kos J dengan alasan yang tidak menimbulkan kecurigaan, yaitu istirahat karena kelelahan. Namun, setibanya di sana, korban mengalami tindakan kekerasan seksual yang tidak manusiawi.

Baca Juga :

Mahasiswa Unnes Sabet 6 Medali Emas di ASEAN University Games 2024

S yang masih terkejut dengan peristiwa asusila yang menimpanya, sempat berusaha mengambil langkah untuk melindungi dirinya dengan mengonsumsi pil darurat pada 17 Februari 2024.

Namun, meskipun ia mencoba langkah tersebut, perasaan cemas dan trauma yang mendalam masih menghantuinya, meninggalkan luka psikologis akibat tindakan J.

Dalam upaya mencari dukungan, S akhirnya memberanikan diri untuk menceritakan masalahnya kepada orang tua dan kakak perempuan J. Namun, tindakan ini justru memicu kemarahan J.

Dengan sikap manipulatif, J berusaha membalikkan keadaan, mengklaim bahwa dirinya merasa tertekan dan terpojok oleh tindakan S yang membuka kasus ini kepada salah satu anggota keluarganya.

“Aku ga tau lagi, aku udah capek sama semuanya, mau neken aku silahkan, aku perbaiki diri juga percuma. Kamu udah besar ngapain cerita sana sini, mending jadi konsumsi sendiri, jadi dewasa,” kata J kepada S lewat pesan pribadi di WhatsApp.

Lebih mengejutkan lagi, setelah kasus ini terungkap, diketahui bahwa korban bukan satu-satunya. Ada satu perempuan lain yang juga menjadi korban dari tindakan keji J dengan modus yang sama yaitu mengajak ke kosan dengan dalih ingin istirahat.

Akan tetapi, ketika korban sudah mulai tidur terlelap, J akan menjalankan aksinya dengan menekan korban supaya tidak bisa melawannya.

“Dia sambil megangin kedua tanganku, aku ketakutan buat buka mulut,” kata korban yang cerita ke akun X @araoulette.

Kasus ini menjadi sorotan publik dan memicu keprihatinan yang mendalam terhadap keamanan dan perlindungan bagi perempuan.

Halaman Selanjutnya

Dengan sikap manipulatif, J berusaha membalikkan keadaan, mengklaim bahwa dirinya merasa tertekan dan terpojok oleh tindakan S yang membuka kasus ini kepada salah satu anggota keluarganya.

Exit mobile version