Kesehatan seksual dan reproduksi adalah topik yang sering diabaikan oleh masyarakat karena dianggap tabu. Hal ini menyebabkan banyak orang enggan membicarakannya dan memeriksakan kesehatan seksual mereka.
Menurut dokter Monica C. Dewi, kurangnya pengetahuan dan anggapan tabu tentang kesehatan seksual menyebabkan pemahaman masyarakat yang minim. Akibatnya, penanganan medis sering terlambat.
Monica menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk memahami jenis-jenis masalah kesehatan seksual dan gejala awal yang menyertainya. Hal ini sangat penting untuk mencegah penyakit yang lebih serius.
Sebagai seorang wanita dan Medical Manager Halodoc, Monica menyoroti beberapa masalah kesehatan seksual dan reproduksi yang sering terjadi namun sering diabaikan. Beberapa di antaranya adalah Endometriosis dan Vaginismus.
Endometriosis adalah kondisi medis di mana jaringan endometrium tumbuh di luar dinding rahim, seperti di ovarium, saluran tuba, atau organ panggul lainnya. Gejala endometriosis meliputi volume darah yang banyak saat menstruasi, pendarahan di luar siklus menstruasi, nyeri haid yang hebat, nyeri saat berhubungan seksual, perut kembung, dan darah pada urine. Beberapa wanita juga dapat mengalami diare, konstipasi, mual, dan bahkan infertilitas.
Vaginismus adalah kondisi di mana otot-otot di sekitar vagina secara tidak sadar menegang ketika ada penetrasi seksual. Penderita vaginismus tidak dapat mengontrol kontraksi otot vagina mereka, yang dapat menyebabkan nyeri, perasaan sesak, serta sensasi terbakar atau menyengat saat berhubungan seksual.