Warna merah cerah dalam darah menunjukkan darah segar dan aliran yang stabil. Menstruasi biasanya dimulai dengan darah berwarna merah cerah dan akan menjadi gelap menjelang akhir periode. Namun, ada juga orang yang memiliki darah merah cerah sepanjang menstruasi.
Bercak atau pendarahan yang tidak biasa di luar siklus menstruasi bisa menjadi tanda infeksi menular seksual seperti klamidia atau gonore. Pertumbuhan dalam lapisan rahim seperti polip atau fibroid juga bisa menjadi penyebab pendarahan yang tidak biasa.
Dalam kasus yang jarang terjadi, pendarahan berwarna merah cerah bisa menjadi tanda kanker serviks. Gejala lain dari kanker serviks meliputi menstruasi yang lebih berat, haid yang berlangsung lebih lama dari biasanya, pendarahan setelah berhubungan seksual, keputihan berbau busuk, nyeri di punggung bawah, panggul, atau kaki, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Darah berwarna merah muda atau pink bisa terjadi saat darah menstruasi bercampur dengan cairan serviks. Penggunaan alat kontrasepsi hormonal dapat mengurangi kadar estrogen dalam tubuh, yang dapat menghasilkan darah dengan warna pink selama menstruasi. Hubungan seksual juga bisa menyebabkan robekan kecil pada vagina atau leher rahim, yang kemudian menghasilkan darah berwarna merah muda.
Penyebab lain dari darah menstruasi berwarna merah muda termasuk penurunan berat badan signifikan, pola makan yang tidak sehat, dan anemia.
Selama kehamilan, keluarnya cairan berwarna merah muda yang mengandung jaringan dan disertai kram dapat menjadi tanda keguguran. Penting bagi wanita yang mengalami pendarahan vagina saat hamil untuk segera memeriksakan diri ke dokter atau dokter kandungan.