Ning menjelaskan bahwa risiko hipertensi terbagi menjadi dua kategori, yaitu yang dapat diubah dan yang tidak dapat diubah.
“Faktor risiko yang tidak dapat diubah mencakup faktor genetik, seperti keturunan orang tua yang menderita hipertensi,” kata Ning.
Selain itu, usia juga termasuk faktor risiko yang tidak dapat diubah karena dengan bertambahnya usia, pembuluh darah juga menjadi lebih kaku, yang dapat menyebabkan hipertensi.
Lebih lanjut, Ning menjelaskan faktor risiko yang dapat diubah sebagian besar berkaitan dengan gaya hidup.
“Ini termasuk pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik seperti jarang berolahraga yang akhirnya dapat menyebabkan kegemukan dan obesitas,” jelasnya.
Kebiasaan buruk seperti merokok, mengkonsumsi alkohol, serta begadang atau tidak dapat mengelola stres dengan baik juga merupakan faktor risiko yang dapat diubah.
“Jika penyebab hipertensi disebabkan oleh faktor risiko yang tidak dapat diubah yang lebih dominan, itu memang lebih sulit. Namun, jika faktor risiko gaya hidup yang lebih dominan, maka dengan memperbaiki gaya hidup, risiko hipertensi dapat dikurangi.”
