Sebuah kegagalan dalam pembaruan software yang dikeluarkan oleh perusahaan keamanan siber CrowdStrike telah menyebabkan dampak yang luas pada sistem teknologi informasi global, Jumat lalu.
Dampaknya dirasakan oleh berbagai industri mulai dari perbankan, maskapai penerbangan, ritel, hingga rumah sakit yang mengalami pemadaman dan gangguan layanan.
Masalah ini bermula dari vendor keamanan siber berbasis di Texas, AS, yaitu CrowdStrike. Pada Jumat, 19 Juli kemarin, perusahaan keamanan siber ini mengalami gangguan besar akibat masalah dalam pembaruan software mereka.
Tentu saja pertanyaan muncul, apa sebenarnya CrowdStrike dan mengapa kesalahan dalam pembaruan software mereka berdampak pada munculnya layar biru pada jutaan komputer berbasis Microsoft Windows?
Menurut CNBC, Sabtu (20/7/2024), CrowdStrike adalah vendor keamanan siber yang mengembangkan software untuk membantu perusahaan mendeteksi dan memblokir peretasan.
CrowdStrike digunakan oleh banyak perusahaan di seluruh dunia, termasuk di sektor perbankan, layanan kesehatan, dan perusahaan energi.
CrowdStrike dikenal sebagai perusahaan keamanan endpoint karena menggunakan teknologi cloud untuk memberikan perlindungan siber pada perangkat yang terhubung ke internet.