Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. Hasto Wardoyo menyebutkan tentang ketentraman hati istri simpanan. Menurut Hasto, istri simpanan memiliki tingkat ketentraman hidup yang rendah.
Ketentraman merupakan salah satu indikator dalam pengukuran Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga).
“Contoh dari indeks ketentraman adalah pasangan suami istri. Mereka memiliki akta nikah atau dokumen yang resmi. Namun, jika istri merupakan simpanan, maka tingkat ketentramannya pasti rendah. Mereka akan merasa gelisah, bersalah, sehingga tingkat ketentramannya rendah. Skornya bahkan belum mencapai 60. Mereka belum merasa tenang karena tingkat perceraian pun tinggi,” ujar Dr. Hasto dalam acara Ramah Tamah dan Syukuran Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024 di Auditorium BKKBN Pusat, Jakarta, pada Rabu, 17 Juli 2024.
Selain indeks ketentraman, terdapat dua indikator lain yang diukur dalam iBangga, yaitu:
Indikator Kemandirian
Indikator kemandirian, kata Hasto, erat kaitannya dengan faktor ekonomi.
“Kemandirian memiliki angka 52. Artinya, seseorang belum mampu mencukupi biaya pendidikan dan makanan. Mayoritas rakyat Indonesia berada dalam kategori menengah ke bawah,” jelasnya.
Indikator Kebahagiaan
Indikator ketiga dalam iBangga adalah kebahagiaan. Kebahagiaan ditandai dengan kehidupan sosial, gotong royong, rekreasi, komunikasi, dan interaksi.
“Itulah kebahagiaan bagi kita. Misalnya, di kampung kita jaga gardu bersama, berbaur dengan tetangga, tertawa bersama, meskipun memiliki utang yang banyak,” jelasnya mengenai indikator kebahagiaan keluarga.