Liputan6.com, Jakarta – Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat 96,7 persen penduduk Indonesia masuk dalam kategori kurang makan sayur dan buah. Survei ini merupakan integrasi antara riset kesehatan dasar (Riskesdas) dan studi status gizi Indonesia (SSGI).
Mencermati angka yang nyaris tembus 100 persen itu, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan, gerakan hidup sehat harus dilaksanakan secara masif, mulai dari tingkat pusat hingga daerah guna menciptakan generasi tangguh sesuai target visi Indonesia Emas 2045.
“Gerakan untuk menerapkan pola hidup dan konsumsi yang sehat harus segera diwujudkan demi lahirnya generasi yang tangguh di depan,” kata Rerie di Jakarta, Minggu, dilansir ANTARA.
Selain mengenai masyarakat yang kurang makan sayur dan buah, hasil survei yang sama juga mengungkap, status obesitas yang semakin meningkat pada kelompok usia 40-49 tahun yang berkisar di angka 30 persen. Angka ini mengindikasikan bahwa satu dari 3 orang Indonesia pada rentang usia tersebut masuk dalam kriteria obes (Indeks Massa Tubuh di atas 25).
Sementara itu, angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2023 masih berada pada level 21,5 persen. Angka ini hanya turun 0,1 persen dari 2022 yang sebesar 21,6 persen. Padahal tahun ini prevalensi stunting nasional ditargetkan harus mencapai 14 persen.
“Kondisi kesehatan dasar dan angka kecukupan gizi tersebut harus menjadi perhatian para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah,” ujar Rerie.
Menurut dia, kebiasaan menerapkan pola hidup sehat harus menjadi kesadaran masyarakat dan gerakan bersama sebagai bagian dari upaya membangun sumber daya manusia (SDM) nasional yang tangguh dan berdaya saing di masa depan.