More

    Alwi Farhan Berbagi Pengalaman Peran Para Seniornya dalam Debut Manis di Piala Thomas 2024: Okezone Sports

    CHENGDU– Tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan, sukses mengukir debut manis di Piala Thomas 2024. Dia pun bercerita soal peran penting para seniornya sehingga membuatnya nyaman berada di tim.

    Alwi melakoni debutnya di Piala Thomas 2024 kala Tim Putra Indonesia menghajar Inggris dalam laga pertama Grup C. Tampil di partai terakhir, dia menyempurnakan kemenangan Fajar Alfian dan kolega menjadi 5-0.

    Alwi Farhan

    Kemenangan dalam debut itu didapat Alwi setelah dirinya mengalahkan Chola Kayan. Pemain berusia 18 tahun itu menang dua gim langsung dengan skor 21-15 dan 21-12 dalam waktu 37 menit.

    Alwi pun mengaku bangga debutnya bisa menutup kemenangan Tim Merah-Putih dengan manis atas Inggris. Kata dia, tampil untuk kali pertama di Piala Thomas sebagai tunggal ketiga merupakan pengalaman yang berharga.

    “Pertama-tama mengucap syukur Alhamdulillah. Saya sangat senang dan bangga bisa menyempurnakan kemenangan tim Thomas Indonesia hari ini,” kata Alwi, dilansir dari rilis PBSI, Minggu (28/4/2024).

    “Pastinya pengalaman yang berharga karena bisa turun dan dipercaya untuk tampil di tunggal ketiga,” tambahnya.

    Lebih lanjut, juara dunia junior 2023 itu mengungkapkan bahwa kemenangan debut yang didapatnya tak lepas dari peran para pemain senior dalam timnya. Sebab, mereka selalu mendukung ketika situasi pertandingan sangat ketat sehingga itu menjadi lecutan motivasi baginya.

    “Tadi di beberapa poin saat kejar-kejaran saya lihat kakak-kakak senior mendukung saya, itu jadi lebih memotivasi. Mereka adalah idola-idola saya dan akhirnya sekarang bisa satu tim, saya sangat beruntung,” jelas pemain asal Surakarta itu.

    Alwi Farhan

    Alwi pun menceritakan bagaimana para seniornya mengayominya dan juga keseluruhan skuad di dalam tim putra Indonesia. Menurutnya, hal itu jauh berbeda dari yang dirasakannya ketika mentas di ajang beregu level junior.

    “Saya dan kakak-kakak senior sering sharing, bertukar pikiran. Saya merasa suasananya berbeda dengan saat bermain beregu di junior,” ujar pemain ranking 64 dunia itu.

    “Kesamaan visi dan misi benar-benar terasa bahkan sampai detil-detil kecil pun dipersiapkan. Kakak-kakak juga selalu menarik saya untuk berpikir lebih dewasa,” pungkasnya.

    Source link

    Berita Terbaru

    Related articles