Home Kesehatan Mengenali Gejala Anak Tantrum Berlebihan yang Disebabkan oleh Trauma

Mengenali Gejala Anak Tantrum Berlebihan yang Disebabkan oleh Trauma

Liputan6.com, Jakarta – Tantrum anak kecil adalah hal yang umum terjadi, ini merupakan suatu ledakan perilaku yang mencerminkan respon disregulasi terhadap rasa frustasi yang dialami anak.

Tantrum merupakan suatu perkembangan normal sesuai dengan usia anak, tetapi bisa menjadi abnormal jika tantrum berlanjut sampai anak yang lebih besar hingga remaja.

Anak-anak yang mengalami trauma seringkali mengalami peningkatan tingkat tantrum hingga menjadi abnormal. Tantrum yang berlebihan, terus-menerus, dan sulit untuk dikendalikan dapat menjadi tanda adanya masalah yang lebih dalam.

Dr. dr I Gusti Ayu Trisna Windiani, SpA(K), Ketua Divisi Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial, Dept/KSM Ilmu Kesehatan Anak FK UNUD/RSUP Prof. Dr. I G.N.G Ngoerah, menjelaskan salah satu hal yang perlu dipertimbangkan pada tantrum abnormal adalah adanya Post-traumatic stress disorder (PTSD).
“Salah satu yang perlu dipikirkan dari tantrum abnormal itu adalah Post-traumatic stress disorder (PTSD). Anak yang mengalami stres bisa karena tiba-tiba kehilangan orang yang dicintai, atau mengalami kecelakaan yang membuatnya stres luar biasa,” kata Trisna dalam acara Seminar Media Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang dilaksanakan secara daring pada Selasa, 23 April 2024, dengan topik Tantrum: Bagaimana Mencegah dan Mengatasinya?.

Peristiwa traumatis yang dialami anak-anak hingga menyebabkan PTSD ini dampaknya bisa berbeda-beda, ada yang secara internalisasi, yaitu merasa sedih dan murung terus menerus, ada juga yang secara eksternalisasi.
“Manifestasinya bisa secara internalisasi menjadi murung bahkan sampai depresi, atau secara eksternalisasi, yaitu misalnya jika anak mengalami kekerasan dia bisa menjadi pelaku kekerasan juga,” kata Trisna.

Source link

Exit mobile version