Batu ginjal adalah kondisi di mana kristal terbentuk di ginjal kemudian mengeras, membesar, dan akhirnya tersumbat di saluran kemih. Menurut dokter spesialis bedah urologi dari RS EMC Sentul Bogor, Yacobus Prangbuwono, ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang rentan terkena batu ginjal. Faktor risiko pertama adalah faktor genetik atau keturunan.
“Jika ada anggota keluarga yang memiliki batu ginjal, orang tersebut lebih berisiko terkena kondisi tersebut. Baik itu ayah, ibu, saudara, paman, atau kerabat,” kata Yacobus saat berbicara dalam acara “Jangan Remehkan Batu Ginjal! Yuk Cegah dan Kenali Penanganannya” bersama EMC pada Senin, 25 Maret 2024.
Faktor risiko kedua adalah riwayat penyakit tertentu. Orang dengan gangguan hiperparatiroid, gangguan metabolisme tubuh, dan obesitas yang tidak aktif secara fisik memiliki risiko lebih tinggi mengalami batu ginjal.
Faktor ketiga adalah konsumsi suplemen atau vitamin C dalam jumlah berlebihan dari yang dibutuhkan tubuh, yang juga dapat menyebabkan batu ginjal.
Selain itu, orang yang mengalami kekurangan cairan kronis seperti dehidrasi atau diare kronis juga memiliki risiko lebih tinggi untuk batu ginjal.
Batu ginjal yang tidak diobati dengan benar dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk mengetahui cara mencegah batu ginjal agar terhindar dari risiko penyakit ini.