Home Otomotif Mengapa Banyak Orang Menghindari Station Wagon Volvo?

Mengapa Banyak Orang Menghindari Station Wagon Volvo?

Mendengar kata Volvo station wagon rasanya kurang akrab di telinga bagi sebagian orang, walaupun di mata pecinta mobil mobil ini tetap terlihat menarik. Mobil jenis station wagon di Indonesia menjadi salah satu incaran karena penjualannya terbilang sedikit. Dibandingkan dengan merek Eropa lain, nama Volvo station wagon memang jarang terdengar dan terlihat. Ketika menyebut kata station wagon, biasanya para pecinta mobil lebih mengingat beberapa merek seperti Mercedes-Benz dan BMW. Namun, mengapa station wagon Volvo ini kurang populer di Indonesia? Ada beberapa alasan yang membuatnya terkesan dijauhi oleh sebagian orang.

Salah satunya adalah biaya perawatan yang cukup mahal. Seorang penggemar mobil tua, Aldi Prihaditama, menjelaskan bahwa biaya perawatan mobil Volvo wagon bisa membuat kantong terkuras. Contohnya, mobil Volvo seri 9 dan V70 yang sudah berusia lebih dari 20 tahun memiliki kesulitan perawatan dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, terutama jika terjadi kerusakan pada turbo. Harga komponen mobil Volvo juga tergolong mahal, seperti engine mounting yang dinilai cukup menguras kantong.

Selain itu, sulit untuk mengatasi masalah pada mobil Volvo ini. Misalnya, jika turbo rembes dan harus diganti, mengganti dengan turbo dari mobil lain bisa sulit karena perlu penyesuaian yang tepat. Selain itu, bengkel spesialis Volvo yang semakin sedikit di Indonesia membuat perawatan mobil Volvo semakin sulit.

Komponen interior mobil Volvo juga terkenal ringkih, terutama di iklim tropis seperti Indonesia. Bagian interior seperti plastik fascia panel, cluster panel, dan jok sering mengalami kerusakan karena tidak cocok dengan iklim tropis. Sehingga, memiliki mobi Volvo memerlukan toleransi yang tinggi terhadap kualitas interior mobil tersebut.

Selain itu, pada era 1980-an hingga 1990-an, mobil station wagon sering digunakan sebagai mobil pengantaran jenazah. Hal ini membuat mobil dengan atap panjang identik dengan kendaraan jenazah, sehingga station wagon kurang populer di Indonesia.

Secara sejarah, station wagon sudah ada sejak tahun 1910-an dengan fungsi utama untuk mengangkut barang. Di beberapa negara seperti Jerman, Prancis, Swedia, Jepang, Korea Selatan, dan Australia, station wagon sudah menjadi bagian dari pasar otomotif yang cukup besar.

Dengan semua tantangan dan biaya yang harus ditanggung, memelihara mobil Volvo station wagon bisa menjadi sebuah pengalaman yang menantang. Namun, bagi yang memiliki ketertarikan dan kesabaran yang cukup, memiliki mobil Volvo station wagon bisa menjadi kebanggaan tersendiri.

Source link

Exit mobile version