Home Kesehatan Cara Mengatasi Jerawat di Dekat Anting di Telinga: Kenali Penyebabnya dan Solusinya

Cara Mengatasi Jerawat di Dekat Anting di Telinga: Kenali Penyebabnya dan Solusinya

Penggunaan Earphone atau Headset yang Jarang Dibersihkan

Jika Anda sering menggunakan earphone atau headset, tetapi jarang membersihkan area kepalanya, maka dapat menjadi jalur masuk bakteri ke telinga dan menyumbat pori-pori wajah yang sudah lebih dulu terdapat penumpukan kotoran. Hal ini dapat menyebabkan peradangan dan tumbuhnya jerawat di area tersebut, termasuk jerawat di telinga dekat anting.

Selain itu, penggunaan earphone atau headset dalam jangka waktu yang lama dan dengan volume suara yang terlalu keras dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Suara yang langsung masuk ke telinga dapat merusak sel-sel saraf pendengaran, yang pada akhirnya dapat menyebabkan hilangnya pendengaran atau menurunnya kemampuan mendengar.

Jika volume suara melebihi 90 desibel, penggunaan earphone atau headset dapat menyebabkan gangguan pendengaran atau bahkan tuli. Risiko ini meningkat jika pengguna mendengarkan suara musik dengan volume lebih dari 100 desibel dalam jangka waktu yang lama. Suara yang terlalu keras dapat merusak sel-sel saraf pendengaran, yang dapat mengakibatkan kesulitan mendengarkan suara atau bahkan ketidakmampuan telinga untuk menghantarkan rangsang suara menuju otak.

Penggunaan earphone atau headset dalam waktu yang lama juga meningkatkan risiko infeksi telinga. Kotoran atau bakteri yang menempel pada earphone atau headset dapat berpindah ke telinga dan menyebabkan infeksi. Tak sampai di situ, penggunaan earphone atau headset yang kurang bersih juga dapat berkontribusi pada risiko gangguan kesehatan lainnya, seperti infeksi telinga dan gangguan pendengaran.

Penggunaan Anting atau Tindik Telinga yang Kotor

Anting atau tindik telinga yang kotor dapat menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri dan kuman. Jika tidak rutin dibersihkan, bakteri dan kuman di permukaan anting atau tindik telinga dapat berpindah ke area daun atau liang telinga sehingga memicu tumbuhnya jerawat di telinga dekat anting.

Di samping itu, kotoran atau bakteri yang menumpuk pada anting atau tindik telinga dapat menyebabkan infeksi pada area tersebut. Infeksi ini dapat menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, dan bahkan keluarnya cairan atau nanah dari lubang tindik. Bahan-bahan dalam anting atau tindik telinga, seperti nikel, dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang. Reaksi alergi ini dapat menyebabkan kulit telinga kemerahan, gatal-gatal, atau bahkan pembengkakan.

Bukan itu saja, tindik telinga yang tidak dilakukan dengan steril atau menggunakan bahan perhiasan yang tidak cocok dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut berlebih (keloid) di area tindik. Keloid ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan mempengaruhi penampilan.

Lebih lanjut, alat tindik yang tidak steril dapat terkontaminasi darah dari orang yang terinfeksi virus seperti HIV, hepatitis B, dan hepatitis C. Jika digunakan oleh orang lain, alat tindik bekas tersebut dapat menjadi perantara penularan virus yang berbahaya. Lubang tindik telinga yang tidak terawat dengan baik juga dapat menyebabkan bau tidak sedap, terutama jika terjadi infeksi atau penumpukan kotoran.

Ketidakseimbangan Hormon

Ketidakseimbangan hormon, seperti pada masa puber atau menjelang menstruasi, juga dapat memicu munculnya jerawat di telinga dekat anting. Secara umum ketidakseimbangan hormon adalah kondisi di mana kadar hormon dalam tubuh tidak berada dalam keseimbangan yang seharusnya. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk gaya hidup, pola makan yang kurang sehat, serta perubahan hormonal alami yang terjadi sepanjang hidup seseorang.

Ketidakseimbangan hormon dapat menimbulkan berbagai gejala dan dampak negatif pada kesehatan, seperti peningkatan estrogen dan penurunan testosteron pada pria dapat menyebabkan pembesaran payudara (ginekomastia). Kelebihan kadar androgen (hormon yang dimiliki pria dan wanita) dapat menyebabkan kelenjar minyak bekerja terlalu keras, yang dapat menyebabkan jerawat.

Di samping itu, mudah merasa lelah dan mengantuk adalah gejala umum dari ketidakseimbangan hormon. Ketidakseimbangan hormon pada wanita dapat menyebabkan gejala seperti periode yang tidak teratur, hirsutisme (pertumbuhan rambut berlebihan), jerawat, dan rambut rontok. Selain itu, ketidakseimbangan hormon juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan lainnya, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) pada wanita dan masalah pada tekanan darah, metabolisme, dan fungsi ginjal pada pria.

Untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon, penting untuk menjaga gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang seimbang, olahraga teratur, dan menghindari konsumsi gula dan karbohidrat olahan yang berlebihan. Jika Anda mengalami gejala ketidakseimbangan hormon yang mengganggu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan yang tepat.

Kebiasaan Menyentuh Telinga yang Tidak Disadari

Kebiasaan menyentuh telinga yang tidak disadari juga dapat menjadi penyebab jerawat di telinga dekat anting. Tangan manusia mengumpulkan kotoran dan bakteri sepanjang hari. Ketika Anda menyentuh telinga tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, kotoran dan bakteri tersebut dapat berpindah ke dalam atau liang telinga. Hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi telinga.

Selain itu, sering menyentuh telinga juga dapat merusak lapisan pelindung pada liang telinga. Hal ini dapat membuat telinga lebih rentan terhadap infeksi, terutama jika kotoran atau bakteri masuk ke dalam telinga. Ketika Anda menyentuh telinga dengan benda-benda tajam atau keras, seperti pensil atau kunci, Anda dapat menyebabkan cedera pada telinga, seperti goresan atau luka.

Di samping itu juga, menyentuh telinga secara berlebihan atau dengan benda-benda yang tidak tepat dapat mendorong kotoran lebih dalam ke dalam liang telinga. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan telinga yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau gangguan pendengaran. Untuk menjaga kesehatan telinga dan mencegah risiko yang terkait dengan menyentuh telinga secara berlebihan, sebaiknya hindari kebiasaan ini dan jaga kebersihan tangan.

Kotoran dan Bakteri dari Rambut

Rambut yang tidak dijaga kebersihannya dapat membawa bakteri menempel di telinga. Hal itu dapat menyebabkan jerawat di daerah tersebut. Lebih lanjut, kotoran dan bakteri dari rambut dapat menyebabkan jerawat di telinga dekat anting, karena adanya reaksi peradangan yang dipicu oleh penggunaan produk kosmetik atau produk perawatan rambut yang mengenai telinga.

Infeksi bakteri di telinga yang biasanya terjadi akibat luka atau kebiasaan sering menyentuh atau menggaruk telinga dengan jari yang kotor juga dapat menjadi penyebab jerawat di telinga dekat anting. Infeksi telinga dapat menyebabkan rasa sakit, gatal, dan bahkan gangguan pendengaran. Selain itu, jerawat di telinga dekat anting dapat terasa sakit dan dapat meninggalkan bekas jika tidak diobati dengan baik.

Tak sampai di situ, kotoran dan bakteri yang bersentuhan dengan kulit di sekitar telinga dapat menyebabkan iritasi kulit. Kulit dapat menjadi kemerahan, gatal, dan terasa tidak nyaman. Untuk mengatasi jerawat di telinga, dokter dapat memberikan beberapa pilihan obat seperti salep retinoid dan benzoyl peroxide. Hindari memencet jerawat di telinga karena dapat memperburuk kondisi.

Source link

Exit mobile version