Flu Singapura, dikenal dalam dunia medis sebagai Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD), adalah penyakit yang sangat menular. Anak-anak di bawah usia 10 tahun, terutama yang berusia 5 tahun, rentan terhadap Flu Singapura. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola hidup sehat sejak dini sebagai langkah pencegahan melawan penyakit ini.
Gejala Flu Singapura biasanya dimulai dengan demam selama 1-3 hari, diikuti dengan luka di mulut dan ruam di tangan serta kaki. Selain demam, gejala umum Flu Singapura meliputi batuk, sakit tenggorokan, penurunan nafsu makan, rewel pada bayi dan balita, sariawan di gusi dan lidah, ruam merah di tangan, kaki, dan bokong, serta nyeri perut pada anak.
Dalam beberapa kasus, lesi juga dapat muncul di lutut, siku, bokong, dan selangkangan anak. Meskipun Flu Singapura dianggap sebagai kondisi ringan pada anak-anak dan bisa sembuh sendiri dalam beberapa hari, tetapi tetap perlu tindakan pencegahan untuk menghindari dampak yang lebih serius. Flu Singapura terjadi setelah anak terinfeksi virus yang kemudian menyebar ke bagian faring dan usus anak setelah inkubasi selama 3-6 hari.
Proses selanjutnya melibatkan perjalanan virus ke jaringan limfoid, menyebar ke kelenjar limfe dan darah, sebelum akhirnya lesi muncul di kulit kaki, tangan, dan mulut anak.