Pengamat politik dari Universitas Jember (Unej) M Iqbal menyatakan bahwa terpilihnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri ATR/BPN merupakan hadiah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tentu disetujui juga oleh Prabowo Subianto.
“Ia memberikan kursi menteri ini bisa jadi dengan tujuan dua hal. Pertama, agar Partai Demokrat bisa memperkuat posisi di parlemen untuk menghadapi wacana hak angket pemilu 2024 yang sedang dibahas oleh kubu TPN Ganjar-Mahfud dan Timnas AMIN,” ujar Iqbal seperti dikutip dari Antara, Jumat (23/2/2024).
Meskipun Partai Demokrat bergabung dalam posisi parlemen kubu Prabowo-Gibran, namun masih kalah suara dibandingkan dengan gabungan suara parlemen kubu 01 dan 03 dengan catatan kedua kubu tersebut solid.
Kedua, menurut Iqbal, dari segi komunikasi politik sebenarnya hadiah ini adalah sebuah pesan politik dari Jokowi kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat karena sebelumnya partai tersebut mengkritik pemerintahan terkait kasus Pulau Rempang.
Masuknya Ketua Umum Partai Demokrat ke dalam kabinet Jokowi memperkuat bukti akan kemenangan pragmatisme di atas idealisme politik karena setelah hampir 9 tahun menjadi partai oposisi, akhirnya melemah juga dalam mengkritik pemerintahan.
“Dengan resmi menjadi Menteri ATR/BPN, tentu tugas berat AHY antara lain adalah menyelesaikan konflik agraria yang kompleks di Pulau Rempang. Kasus konflik agraria pada tahun 2021 mencapai 207 kasus dan meningkat menjadi 241 kasus pada tahun 2023 menurut laporan KPA. Posisi dan kinerja AHY sedang diuji,” katanya.