Hacker Rusia dan Korea Utara disebut menggunakan alat AI generatif (generative AI, GAI) untuk melancarkan serangan siber. Hal ini diungkap Microsoft dan OpenAI, di mana kedua perusahaan merinci bagaimana para hacker terkait pemerintah asing memanfaatkan GAI.
Mengutip Engadget, Jumat (16/2/2024), hacker didukung negara itu menggunakan GAI untuk debugging kode, mencari informasi di platform open source, menyusun email phishing, dan menerjemahkan teks. OpenAI, perusahaan pembuat ChatGPT itu mengatakan, pihaknya telah menutup akses kelompok tersebut ke sistem GAI setelah tahu menggunakan tools mereka.
Salah satu grup hacker tersebut adalah Forest Blizzard (Fancy Bear atau APT 12). Disebutkan, mereka menggunakan platform OpenAI. Para penjahat siber ini menggunakan tools atau alat OpenAI “terutama untuk penelitian open source mengenai protokol komunikasi satelit, dan teknologi radar.”
“Tak hanya sebatas itu, mereka juga menggunakan tools OpenAI untuk mendukung pembuatan skrip serangan siber,” kata perusahaan. Sebagai langkah antisipasi, Microsoft mengatakan pihaknya telah melacak 300 kelompok hacker, termasuk 160 yang didukung oleh negara tertentu.
Berbekal informasi itu, OpenAI saat ini sedang berupaya untuk mendeteksi para pelaku serangan siber dan menutup akun mereka.