Anindhita menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang membuat wanita lebih berisiko mengalami kanker serviks. Pertama, jika seorang wanita telah aktif secara seksual pada usia muda di bawah 17 tahun.
“Ketika masih muda, perkembangan organ genital belum sepenuhnya matang tetapi telah terjadi kontak seksual. Itu membuat risiko terkena kanker serviks lebih tinggi,” katanya.
Faktor risiko lainnya adalah sering berganti pasangan atau memiliki beberapa pasangan seksual, serta perokok lebih rentan terkena kanker serviks.
Pada orang yang belum pernah aktif secara seksual, risiko terkena kanker serviks sangat kecil.
“Karena diketahui bahwa virus HPV adalah penyebab utama kanker serviks dan penularannya terutama melalui kontak seksual,” kata Anindhita. “Meskipun masih diperdebatkan apakah ada kanker serviks yang tidak terkait dengan virus HPV, namun angka kejadiannya sangat kecil,” kata Anindhita.
Sehingga, wanita yang aktif secara seksual pada usia muda, sering berganti pasangan, atau memiliki daya tahan tubuh yang rendah jauh lebih berisiko terkena kanker serviks dibandingkan dengan yang belum pernah aktif secara seksual.
