Home Kesehatan Mengenal Penyebab dan Cara Mengatasi Jerawat di Bawah Mata pada Pria

Mengenal Penyebab dan Cara Mengatasi Jerawat di Bawah Mata pada Pria

Jerawat di bawah mata pria dapat disebabkan oleh beberapa kondisi yang berbeda. Salah satu kondisi yang sering disebut mirip dengan jerawat di kelopak mata adalah blefaritis. Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata yang tidak berkaitan dengan jerawat. Kondisi ini dapat memengaruhi area pertumbuhan bulu mata dan bisa terjadi pada kedua mata, dengan kondisi peradangan yang lebih terlihat jelas pada salah satu mata dibanding mata yang lain.

Kondisi ini umumnya bukanlah kondisi yang serius dan tidak menular. Blefaritis dapat disebabkan oleh banyak hal, tetapi biasanya terjadi akibat penyumbatan pada kelenjar minyak di dekat akar bulu mata. Blefaritis bisa terjadi pada kelopak mata luar maupun dalam, dan penyebabnya bisa berbeda-beda tergantung pada bagian kelopak mata yang terkena.

Blefaritis anterior adalah peradangan di kelopak mata bagian luar dan umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus. Sedangkan blefaritis posterior adalah peradangan di kelopak mata bagian dalam yang disebabkan oleh disfungsi kelenjar Meibom yang mengeluarkan zat berminyak secara berlebihan.

Gejala blefaritis dapat bervariasi, tetapi beberapa gejala umum yang dialami pengidap blefaritis antara lain kelopak mata terasa gatal, mata bisa tampak berair atau kering, mata terasa berpasir dan panas, pengelupasan kulit di sekitar mata, dan bulu mata menjadi berkerak atau berminyak. Blefaritis dapat didiagnosis oleh dokter melalui tanya jawab mengenai gejala yang dialami, riwayat kesehatan, dan pemeriksaan fisik pada mata secara menyeluruh. Penatalaksanaan blefaritis dapat dilakukan dengan terapi konvensional seperti kompres hangat, pijat palpebral, menjaga kebersihan mata, atau menggunakan modalitas farmakologi seperti antibiotik topikal atau oral.

Selain itu, jerawat di bawah mata pria juga bisa disebabkan karena kalazion. Kalazion adalah pembengkakan atau benjolan yang sebagian besar terdapat pada kelopak mata bagian atas. Benjolan ini juga dikenal sebagai kista kelopak mata atau kista meibom, dan pembentukannya berawal dari penumpukan kelenjar minyak (meibom) secara perlahan yang kemudian menyebabkan penyumbatan.

Kalazion umumnya berkembang pada orang dewasa antara usia 30-50 tahun, meskipun dapat terjadi pada semua kelompok usia, meski jarang menyerang anak-anak. Gejala khas kalazion meliputi munculnya benjolan kecil di kelopak mata bagian atas, mata berair, bengkak pada area mata, iritasi ringan pada mata (mata merah), sensasi tidak nyaman pada mata karena ada rasa mengganjal, dan penglihatan tidak fokus jika terjadi pada kalazion yang cukup besar. Penyebab utama kalazion adalah peradangan kelenjar meibom di kelopak mata, yang mengakibatkan pelumas yang dihasilkan kelenjar meibom menjadi mengental dan menyumbat saluran kelenjar meibom. Faktor risiko kalazion meliputi kondisi seperti konjungtivitis virus, infeksi yang menutupi bagian dalam mata dan kelopak mata, serta kondisi peradangan seperti dermatitis seboroik, jerawat, rosacea, dan radang kelopak mata jangka panjang.

Jerawat di bawah mata pria juga bisa dikarenakan herdeolum. Apa itu? Hordeolum, atau yang lebih dikenal sebagai bintitan, adalah kondisi di mana benjolan yang menyakitkan, mirip jerawat atau bisul, tumbuh di tepi kelopak mata. Bintitan umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama oleh bakteri Staphylococcus.

Benjolan ini sering muncul di kelopak mata bagian luar, tetapi terkadang juga bisa timbul di bagian dalam kelopak mata. Meskipun bintitan dapat menyebabkan ketidaknyamanan, kondisi ini umumnya tidak menyebabkan gangguan penglihatan. Penyebab utama bintitan adalah infeksi bakteri Staphylococcus, yang dapat menyumbat kelenjar minyak di kelopak mata dan menimbulkan peradangan.

Lebih lanjut, jerawat di bawah mata pria juga bisa disebabkan karena eksim. Eksim, juga dikenal sebagai dermatitis atopik, adalah kondisi peradangan pada kulit yang menyebabkan munculnya ruam kemerahan dan rasa gatal. Gejala eksim dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi umumnya meliputi kulit yang terasa gatal, kering, pecah-pecah, dan ruam merah.

Alergi dapat menjadi penyebab jerawat di bawah mata pada pria karena reaksi alergi dapat menyebabkan iritasi pada kulit di sekitar mata. Alergi dapat memicu mata menjadi gatal dan iritasi, yang akhirnya dapat mengakibatkan munculnya jerawat di bawah mata pria.

Selain itu, alergi juga dapat menyebabkan peradangan pada kulit, yang dapat mempengaruhi kondisi kulit di sekitar mata dan menyebabkan jerawat. Alergi sendiri adalah reaksi dari sistem kekebalan tubuh manusia (sistem imun) terhadap zat tertentu yang seharusnya tidak berbahaya. Reaksi tersebut dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti pilek, ruam kulit yang gatal, atau bahkan sesak napas.

Source link

Exit mobile version