Perilaku impulsif didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan tanpa pertimbangan untuk masa depan, dilakukan dengan tergesa-gesa, dan dapat menyebabkan risiko yang tidak perlu.
Umumnya, tindakan impulsif akan menghasilkan hasil yang tidak diinginkan. Hal ini terjadi karena tindakan impulsif tidak sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Bahkan, tindakan ini dapat membahayakan orang lain.
Menurut jurnal Impulse Control Disorders: Updated Review of Clinical Characteristics and Pharmacological Management yang diakses melalui laman NCBI, perilaku impulsif biasanya dialami oleh remaja hingga usia 30 tahun. Sekitar 80-95% dari mereka adalah wanita.
Tanda-tanda yang mengindikasikan seseorang mengalami perilaku impulsif antara lain adalah bersikap gegabah, tidak dapat diprediksi, labil, agresif, kurangnya kontrol diri, dan sering menginterupsi orang lain. Tidak jarang seseorang bertindak tanpa memikirkan konsekuensi dari tindakannya.
Sebuah studi menunjukkan bahwa perilaku impulsif mungkin terkait dengan lobus prefrontal. Penelitian lain menunjukkan adanya hubungan antara impulsif dengan konektivitas otak. Para peneliti telah berusaha memahami hubungan antara impulsif dengan kepribadian, konektivitas otak, dan fungsi otak. Selain itu, kondisi fisik seperti lesi otak dan stroke juga dapat menjadi penyebab perilaku impulsif.