Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyebab kematian utama di Indonesia. Menurut dr. Didi Kurniadhi, Sp.PD-KKV, FINASIM, FICA, Spesialis Penyakit Dalam – Konsultan Kardiovaskular di RS EMC Pulomas, penyakit ini disebabkan oleh penyempitan pembuluh arteri koroner akibat adanya plak atherosklerosis.
dr. Didi menekankan pentingnya penanganan medis yang tepat untuk pasien PJK. Angiografi Koroner (kateterisasi jantung) adalah diagnosis standar untuk PJK, sementara tindakan revaskularisasi koroner menggunakan PCI (Percutaneus Coronary Intervention) tetap menjadi terapi pilihan untuk kasus PJK dengan penyempitan pembuluh darah yang signifikan atau serangan jantung akut.
IVUS (IntraVaskular Ultrasound) adalah inovasi terbaru dalam dunia medis yang digunakan untuk mendukung tindakan PCI dan Angiografi Koroner. IVUS memungkinkan dokter untuk melihat gambaran detail di dalam pembuluh darah, sehingga memudahkan dalam mengidentifikasi derajat penyempitan, karakteristik plak atherosklerosis, dan menentukan kondisi PJK pasien.
Keunggulan IVUS antara lain adalah kemampuannya untuk menunjukkan plak atherosklerosis, membantu pemasangan stent yang lebih akurat, mendeteksi restenosis, dan tidak menggunakan paparan radiasi pengion. IVUS dapat digunakan untuk semua pembuluh darah manusia, tetapi paling sering digunakan untuk pembuluh darah jantung koroner.
Teknologi IVUS diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan pengobatan pasien PJK, serta mengurangi risiko komplikasi. RS EMC Pulomas sudah menggunakan teknologi IVUS untuk mengatasi PJK, sehingga pasien diharapkan mendapatkan pelayanan terbaik selama perawatan dan pengobatan.
Artikel ditulis oleh dr. Didi Kurniadhi, Sp.PD-KKV, FINASIM, FICA (Spesialis Penyakit Dalam – Konsultan Kardiovaskular RS EMC Pulomas).
