Minggu, 31 Desember 2023 – 14:30 WIB
Pasuruan – Kepolisian Resor Pasuruan Kota telah melakukan penyidikan awal atas peristiwa perampokan dan pembunuhan terhadap seorang ibu bernama Chosidah (55 tahun) dan anaknya Fauzi (13 tahun), warga Kota Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu, 30 Desember 2023.
Tersangka pelaku bernama Muji alias MS. Berdasarkan penyidikan awal itu, diketahui motif perampokan dan pembunuhan dipicu rasa iri melihat korban sukses menjalankan usaha dagangnya. “Motif awal sementara ini, pelaku mengaku iri karena korban ini laris dagangannya, kemudian pelaku melakukan pembunuhan,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pasuruan Kota AKP Rudy Hadijanto saat dikonfirmasi di Markas Polres Pasuruan Kota.
Rudy mengatakan, setelah membunuh korban Chosidah dan Fauzi, pelaku mencoba mencari barang berharga milik korban dari lemari satu ke lemari lainnya. Tetapi tidak ada satu barang berharga pun yang berhasil dicuri pelaku.
Selain itu, diketahui bahwa Muji seorang residivis. Dia pernah terjerat kasus pencurian di wilayah hukum Polres Jombang atau Kabupaten Jombang. Namun saat itu Muji hanya dipenjara dua bulan.
Perampokan hingga menewaskan ibu dan anak itu terjadi di sebuah rumah di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Bugul Lor, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan. Sang ibu adalah janda sekaligus ibu rumah tangga sementara anaknya siswa kelas 2 SMP di Pasuruan.
Awalnya, pada pukul sembilan pagi hari Sabtu, pacar anak perempuan korban, Inung, datang ke warung, memberi tahu bahwa Inung dalam bahaya di rumahnya. Sejumlah warga kemudian mendobrak gerbang dan pintu rumah korban.
Setelah berhasil masuk ke dalam rumah, warga menemukan Khusnul si anak korban di ruang tamu dalam kondisi linglung. Belakangan diketahui ternyata usai dihajar pelaku.
Warga yang kemudian menyelamatkan Khusnul. Warga langsung menggeledah rumah korban dan menemukan pelaku di bagian belakang rumah. Pelaku bernama Muji, tetangga belakang rumah.
“Saat itu, warga mengira pencurian biasa. Warga langsung emosi dan menghajar pelaku ketika mendobrak kamar belakang rumah korban mendapati jasad Fauzi tewas dibunuh dengan cara digulung selimut dan lehernya diikat,” ujar Uswatun, warga sekitar.
Warga kemudian mendobrak pintu toko klontong yang berada di bagian depan rumah. Di depan toko itu, jasad Rosidah ditemukan tewas ditekuk dan diikat lalu dibungkus kain. Warga makin beringas menghajar pelaku. Polisi segera datang menenangkan massa lalu menangkap pelaku.