Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan mekanisme debat wakil presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan berbeda dengan yang sebelumnya. Kali ini, capres akan mendampingi cawapres dalam debat, meskipun nantinya porsi cawapres lebih banyak dibandingkan capres.
Kedua cawapres, yaitu cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD, telah menyatakan sikap terkait hal ini.
Gibran Rakabuming Raka menyatakan bahwa ia tidak mempersoalkan keputusan KPU terkait hal ini. Ia mengatakan, “Kita mengikuti keputusannya KPU saja, nggih,” saat ditemui awak media di Balai Kota Solo.
Sementara itu, Mahfud MD menyatakan bahwa ia siap mengikuti debat dalam format apapun. “Kalau saya sih mau debat cawapres mau debat wapres mau apa, saya siap saja gitu, saya nggak peduli mau diatur sendiri atau bersama, ayo aja,” kata Mahfud usai menghadiri deklarasi dukungan kiai dan santri di Ponpes Sulaiman, Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Trenggalek, seperti dilansir dari detikJatim.
KPU telah menetapkan bahwa debat capres akan digelar tiga kali dan debat cawapres akan digelar dua kali. Dalam setiap gelarannya, setiap pasangan capres-cawapres harus hadir.
Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik menyatakan bahwa proporsi bicara lebih banyak capres dari cawapres pada saat debat capres. Sebaliknya, saat debat cawapres, proporsi bicara cawapres akan lebih banyak dari capres.
Berikut jadwal debat capres-cawapres terbaru dari KPU:
1. Selasa, 12 Desember 2023
2. Jumat, 22 Desember 2023
3. Minggu, 7 Januari 2024
4. Minggu, 21 Januari 2024
5. Minggu, 4 Februari 2024
Tema-tema debat capres-cawapres 2024:
– Debat pertama: Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi.
– Debat kedua: Pertahanan, Keamanan, Geopolitik, dan Hubungan Internasional.
– Debat ketiga: Ekonomi (Kerakyatan dan Digital), Kesejahteraan Sosial, Investasi, Perdagangan, Pangan, Pajak (Digital), Keuangan, Pengelolaan APBN dan APBD, Infrastruktur.
– Debat keempat: Energi, SDA, SMN, Pajak Karbon, Lingkungan Hidup, dan Agraria, dan Masyarakat Adat.
– Debat kelima: Teknologi Informasi, Peningkatan Pelayanan Publik, Hoaks, Intoleransi, Pendidikan, Kesehatan (Post-COVID Society), dan Ketenagakerjaan.