Home Berita Peranan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam Mempertahankan Kestabilan Inflasi dan...

Peranan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam Mempertahankan Kestabilan Inflasi dan Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

Awal 2022, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan empat agenda prioritas yang harus diselesaikan, yang salah satunya adalah pengendalian inflasi. Tingkat inflasi naik signifikan di 2022 akibat eskalasi tensi geopolitik dan pemulihan ekonomi pasca pandemi yang berdampak pada terjadinya gejolak harga komoditas global. Laju inflasi ini menjadi indikator kondisi perekonomian. Inflasi yang stabil dan terjaga pada kisaran sasaran inflasi yang telah ditetapkan menjadi kondisi yang ideal bagi perekonomian.

Pada Oktober 2023, BPS merilis Inflasi Indonesia sebesar 2,56% year on year (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan inflasi di tahun 2022 yang tercatat sebesar 5,71% yoy. Dengan tren yang terus melambat sejak awal tahun, laju inflasi Indonesia perlahan telah bergerak pada kisaran sasaran inflasi 3±1% yoy. Meskipun harga beberapa komoditas pangan sempat naik akibat dampak El Nino, namun inflasi pangan masih menunjukkan arah yang positif.

Pergerakan inflasi yang terus menurun tidak terlepas dari kesinambungan kebijakan yang terus secara konsisten dilakukan. Sinergi yang dilakukan oleh seluruh pihak baik dari sisi otoritas fiskal, moneter, dan sektor riil telah berkontribusi terhadap tingkat harga yang terkendali. Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Nasional 2023, Presiden juga memberikan arahan bahwa pengendalian inflasi dilakukan melalui bauran kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil. Sinergi dan inovasi menjadi dua kata kunci penting dalam menjaga stabilitas harga, terutama dalam konteks menjaga ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Pemerintah bersama DPR telah menetapkan asumsi dasar ekonomi makro dalam untuk inflasi sebesar 2,8 persen untuk tahun 2024. Hal ini menunjukkan optimisme Pemerintah bahwa laju inflasi di tahun 2024 tetap dapat terkendali dan mampu berada di dalam sasaran inflasi 2,5%±1%. Hal ini juga menjadi sinyal bahwa Pemerintah akan terus berkomitmen untuk menjaga inflasi guna mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi dan upaya menjaga daya beli di tengah tantangan ke depan yang terus berkembang.

Pemerintah bersama Bank Indonesia melalui TPIP dan TPID terus bersinergi dalam menciptakan strategi jangka pendek dan panjang mencapai target tersebut. Konsistensi dalam menjaga stabilitas harga dalam jangka pendek terus dilakukan sebagai upaya menjaga risiko volatilitas harga pangan pada daya beli masyarakat. Dari sisi produksi pangan, produktivitas sektor pertanian perlu terus ditingkatkan untuk menjaga pasokan yang didukung dengan alokasi anggaran ketahanan pangan. Selain itu, Pemerintah juga terus berupaya menurunkan biaya logistik yang dapat mengatasi disparitas harga di daerah dengan dukungan anggaran infrastruktur.

Exit mobile version