Presiden terpilih Prabowo Subianto diuji kepemimpinannya salah satunya fokus akan pendidikan dan bisa menyelesaikan masalah uang kuliah tunggal (UKT).
Pengamat pendidikan Totok Amin Soefijanto menunggu gebrakan Prabowo menyelesaikan hal tersebut, apalagi membuat uang pendidikan jauh lebih murah khususnya bagi siswa atau mahasiswa kalangan menengah ke bawah.
“Semoga Pak Prabowo memenuhi janjinya, lebih bagus kalau gratis buat mahasiswa dari keluarga menengah ke bawah,” kata Totok, Rabu (29/05/2024).
Menurut pengajar di Universitas Paramadina itu, bangsa Indonesia masih membutuhkan banyak sarjana ke depan, apalagi angka partisipasi pendidikan tinggi saat ini hanya 30 persen.
Untuk itu, Totok mengatakan negara masih membutuhkan peningkatan pendidikan berkelanjutan dan janji Prabowo untuk menurunkan atau menggratiskan UKT patut diapresiasi.
“Kita perlu lebih banyak sarjana dan meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi yang sekarang hanya sekitar 30%. Syukur kalau bisa 50% dalam 2-3 tahun ke depan,” ucapnya.
Kehadiran Prabowo di tengah-tengah kekisruhan UKT menjadi harapan besar bagi para calon mahasiswa baru di seluruh tanah air. Apalagi Prabowo dinilai memiliki komitmen dan kepedulian terhadap dunia pendidikan.
Meski diwacanakan isu kenaikan UKT akan terjadi tahun depan, yang artinya di bawah kepemimpinan Prabowo bersama Gibran Rakabuming Raka selaku wakil presiden, Totok berharap Prabowo – Gibran tidak membebani masyarakat di sektor pendidikan ini dengan cara meringankan bahkan gratis UKT di PTN.
“Kalau pemerintah tidak ingin membebani rakyat, sebaiknya UKT diturunkan bahkan gratis,” jelasnya.