Untuk mendukung pertumbuhan infrastruktur digital, Denny menyebut bahwa Kominfo akan menyediakan frekuensi baru untuk perluasan dan pertumbuhan internet.
Sebagai informasi, frekuensi yang digunakan untuk kebutuhan internet adalah 850/900/1800MHz, serta 2.1/2.3/5GHz. Beberapa frekuensi tersebut telah digunakan untuk kebutuhan 5G.
Agar pertumbuhan infrastruktur digital Indonesia semakin maju, Kominfo telah menyiapkan beberapa frekuensi baru. Pada tahun 2024, Kominfo berencana untuk merilis frekuensi baru, yaitu 700MHz, dan 26GHz.
Frekuensi 700MHz sebelumnya digunakan untuk penyiaran televisi analog. Setelah TV Analog dimatikan (Analog Switch Off/ASO), Kominfo akan mengalihkan frekuensi tersebut untuk membantu infrastruktur internet di Indonesia.
Menurut data Kominfo, total bandwidth yang tersedia untuk frekuensi 700 MHz adalah sebesar 45MHz FDD (Frequency Division Duplex).
Sementara itu, frekuensi 26 GHz juga akan dilelang oleh Kominfo mulai tahun 2024. Kominfo menyebut frekuensi ini akan dilelang untuk jaringan 5G TDD dengan bandwidth 2750MHz.
Tidak berhenti di situ, pada tahun 2025, Kominfo berencana untuk melelang dua frekuensi baru, yaitu 2.6GHz dan 3.3GHz serta 3.5GHz.
Sebelumnya, frekuensi 2.6 GHz digunakan untuk TV satelit berlangganan. Kini, frekuensi tersebut akan tersedia untuk teknologi seluler IMT.
Tidak hanya itu, frekuensi 3.3 dan 3.5GHz juga akan dilelang untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur internet Indonesia. Kedua frekuensi itu sebelumnya digunakan untuk layanan satelit tetap dan Broadband Wireless Access (BWA).
Nantinya, frekuensi 3.3GHz akan tersedia setelah selesai melakukan migrasi BWA pada tahun 2022, sedangkan frekuensi 3.5GHz akan tersedia secara bertahap di area tertentu.