Pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah Joe Biden akan memberikan dana hibah hingga USD 6,4 miliar atau sekitar Rp 103,5 triliun kepada Samsung. Menurut Departemen Perdagangan AS, langkah ini dilakukan untuk memperluas produksi chip di Texas, sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk meningkatkan pembuatan chip AS.
“Pendanaan dari Chips and Science Act 2022 ini akan mendukung dua fasilitas produksi chip, sebuah pusat penelitian, dan fasilitas pengemasan di Taylor, Texas,” kata lembaga tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (17/4/2024).
Hal ini juga akan memungkinkan Samsung untuk memperluas fasilitas semikonduktornya di Austin, Texas. Menteri Perdagangan Gina Raimondo menambahkan, inisiatif ini juga bisa meningkatkan produksi chip untuk industri dirgantara, pertahanan, dan otomotif serta memperkuat keamanan nasional.
“(Investasi ini) akan memungkinkan AS untuk sekali lagi memimpin dunia, tidak hanya dalam desain semikonduktor, yang kini kita pimpin, tetapi juga dalam bidang manufaktur, pengemasan canggih, serta penelitian dan pengembangan,” kata Raimondo.
Co-CEO Samsung Electronics, Kyung Kye Hyun, mengatakan untuk memenuhi perkiraan lonjakan permintaan dari pelanggan AS, produk masa depan seperti chip AI, akan dilengkapi dengan teknologi proses mutakhir.
“Dalam prosesnya juga akan membantu memberikan keamanan pada rantai pasokan semikonduktor AS,” Kyung Kye Hyun menguraikan.