Geliat ekonomi pasca pandemi semakin terasa, termasuk dalam bisnis waralaba kuliner. Tidak bisa dipungkiri, bisnis waralaba menjadi pilihan menarik bagi individu yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan dengan modal terjangkau.
Dalam menjalankan bisnis waralaba kuliner, salah satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah keamanan pangan. Founder KAIA Group sekaligus F&B Expert Valentino Ivan mengakui bahwa keamanan pangan merupakan faktor penting bagi pengusaha makanan dan minuman. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan, seperti keracunan makanan.
“Sangat penting ya, karena kita menghindari (terjadinya) keracunan makanan, dan saat ini ketahanan gizi lagi dikembangkan, jadi sangat penting,” ujar Ivan setelah konferensi pers Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) 2024 di Jakarta.
Ivan juga menyebutkan bahwa sertifikasi halal memainkan peran penting dalam bisnis F&B di Indonesia. Adanya sertifikasi halal memberikan keyakinan pada masyarakat akan keamanan produk F&B yang mereka konsumsi.
Selain sertifikasi halal, Ivan menjelaskan bahwa pengusaha waralaba kuliner juga harus memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) jika produknya akan dijual secara umum, tidak hanya di restoran. Jika produk kuliner dijual kembali kepada masyarakat umum, maka izin dari BPOM diperlukan.
Untuk usaha waralaba, Ivan menyebutkan bahwa Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW) juga diperlukan. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, bisnis waralaba kuliner diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan memberikan keuntungan yang maksimal.
