Sejumlah pebiliar Indonesia ikut bersaing dalam turnamen biliar internasional A Plus Bali Open. Sayangnya, para atlet biliar terbaik Indonesia itu gagal merebut gelar juara yang didominasi oleh pemain asal Filipina.
Selain Indonesia dan Filipina, para pemain biliar terbaik dari Malaysia, hingga Vietnam pun saling adu kemampuan dalam turnamen yang berlangsung di kawasan wisata Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali. Ajang ini diketahui mulai berlangsung sejak 15 hingga 20 April 2024.
Hasilnya, Pada nomor 10 ball, Michael Baonan keluar sebagai juara. Kepastian itu didapat setelah mengalahkan rekan senegaranya, Bong Bata. Sementara itu, pada nomor 9 ball, Bong Bata meraih gelar juara. Dia berhasil mengalahkan Sean Mark yang juga berasal dari Filipina.
Meskipun demikian, para pebiliar Indonesia juga berhasil menunjukkan performa memuaskan dengan masuk 8 besar turnamen tersebut. Di nomor 10 ball, nama-nama seperti Rico, Ponco, dan Jefry Zen berhasil menonjol.
Sementara itu, di nomor 9 ball, nama-nama seperti Andri dan Punguan juga mencatatkan prestasi yang cukup baik.
Lantas apa yang membuat pebiliar Indonesia gagal bersinar di A Plus Bali Open? Menurut Jefry Zen, mereka hanya kekurangan soal pengalaman saja.
“Kita juga mampu bersaing. Cuma masalahnya tinggal experience saja, pengalaman kita,” ungkap Jefri Zen usai turnamen.
Terlepas dari itu semua, A Plus Bali Open juga penting untuk menambah pengalaman bertanding menghadapi atlet luar negeri. Apalagi, secara kemampuan, skill pebiliar Indonesia tidak kalah dengan atlet luar.
Persaingan secara kompetitif seperti yang ditunjukkan pada turnamen ini tentunya membuat pebiliar Tanah Air terbiasa dengan atmosfer kompetisi yang ketat khususnya saat berlaga di level internasional.