Pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, telah resmi ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024 berdasarkan hasil rekapitulasi suara 38 provinsi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (20/3/2024).
Menurut data yang dikumpulkan, total suara sah Pilpres untuk 38 provinsi dan pemilu luar negeri adalah sebanyak 164.227.475. Suara yang diperoleh oleh Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 sebanyak 96.214.691 atau 58,90 persen.
Sementara itu, suara pasangan calon nomor urut satu, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, adalah 40.971.906 atau 24,94 persen, sedangkan pasangan calon nomor urut tiga, Ganjar Pranowo – Mahfud MD, mendapatkan 27.040.878 suara atau 16,46 persen.
Prabowo-Gibran berhasil memenangkan 36 dari 38 provinsi di Indonesia, termasuk dalam pemungutan suara di luar negeri. Sedangkan dua provinsi lainnya dimenangkan oleh Anies-Muhaimin, sementara Ganjar-Mahfud tidak memenangkan provinsi mana pun.
Menurut pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 merupakan kemenangan bagi rakyat Indonesia secara umum. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia percaya pada calon presiden ini dan mendukung program-programnya.
Efriza menambahkan bahwa kemenangan besar Prabowo-Gibran di sebagian besar provinsi di Indonesia menjadi perhatian penting. Faktor kemenangan tersebut salah satunya adalah karena program yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) lebih diterima dan disukai oleh masyarakat.
Program-program seperti satu keluarga miskin satu sarjana yang diusung oleh Ganjar atau penyelesaian kasus tragedi ’98 dan internet gratis yang diusulkan oleh pihak lain ternyata tidak mendapat respon positif dari masyarakat, seperti yang terbukti dengan hasil nol provinsi yang mereka menangkan.
Efriza juga menekankan bahwa program-program Anies yang bertujuan untuk perubahan, ternyata tidak mendapat tanggapan positif, yang mengindikasikan bahwa masyarakat mungkin telah melihat kegagalan Anies saat memimpin Jakarta.