Jakarta – PT Toyota Astra Motor (TAM) mengungkapkan bahwa program mobil rakyat akan berbeda dengan program Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) atau yang lebih dikenal sebagai low cost green car (LCGC).
Wacana mengenai program mobil rakyat pertama kali diungkapkan oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita pada tahun 2021 lalu.
Ia menyatakan bahwa program mobil rakyat ini seharusnya tidak dikenakan PPnBM dengan kapasitas mesin di bawah 1.500 cc dan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 80 persen.
Skema ini mirip dengan LCGC saat pertama kali diperkenalkan pada tahun 2013 dengan PPnBM sebesar 0 persen.
Sementara itu, harga yang sesuai untuk program mobil rakyat ini seharusnya berada di bawah Rp250 juta.
Kaca dari hal tersebut, Anton Jimmi Suwandy selaku Direktur Pemasaran TAM mengatakan bahwa program mobil rakyat akan berbeda dengan program LCGC.
“Iya tentu akan berbeda dengan LCGC. Program LCGC bukan berdasarkan harga, tetapi berdasarkan emisi dan efisiensi bahan bakar,” kata Anton di Senayan, Jakarta, pada hari Selasa (19/3/2024).
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa dari sudut pandang masyarakat, harga di bawah Rp250 juta dianggap bukan sebagai barang mewah.
“Saya rasa untuk mobil di bawah Rp250 juta, tidak bisa dikatakan mobil mewah. Ini mobil kelas menengah Indonesia, jika ingin membeli, pasti akan memilih Calya, Avanza, dan lain-lain,” lanjutnya.
Ia berpendapat bahwa harga mobil LCGC yang ada saat ini berada di bawah Rp250 juta. Bahkan menurutnya ada LCGC yang dijual di bawah Rp180 juta.
“LCGC ada di bawah Rp250 juta. Bahkan ada yang di bawah Rp180 juta. Dari segi harga, seharusnya masih jauh dari LCGC,” katanya.
Menurut Toyota, program mobil rakyat nantinya akan berbeda dengan program LCGC yang sudah ada.
Isu mengenai program mobil rakyat ini diharapkan dapat memberikan dorongan kepada industri otomotif di Indonesia.
Pasar kendaraan empat roda di Indonesia dalam satu dekade terakhir dianggap berada dalam fase one million trap, dengan penjualan mencapai satu juta unit.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sejak tahun 2013, Indonesia belum pernah mencatat penjualan mobil lebih dari satu juta unit.
Tahun 2013 merupakan tahun dengan penjualan mobil tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 1.229.811 unit berkat adanya program KBH2.
LCGC pertama kali hadir di Indonesia diketahui menyumbang lebih dari 30 persen penjualan kendaraan empat roda secara nasional.
Penulis: Rizen Panji
Editor: Santo Sirait
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!
– Download Carmudi di Google Play Store
– Download Carmudi di App Store
Post Views: 92