More

    Tidur dengan Lampu Menyala Dapat Mengganggu Ritme Sirkadian pada Tubuh

    Liputan6.com, Jakarta – Penelitian menunjukkan bahwa tidur dengan lampu menyala dapat mengganggu kesehatan. Cahaya adalah pengatur utama jam biologis otak kita, yang dikenal sebagai suprachiasmatic nucleus.

    “Cahaya sangat kuat karena dapat menyinkronkan ritme dan, pada waktu yang salah, dapat merusak sinkronisasi ritme,” kata Phyllis Zee, ahli saraf dan direktur Pusat Pengobatan Sirkadian dan Tidur di Northwestern University Feinberg School of Medicine.

    Dalam sebuah penelitian pada tahun 2022, Zee dan rekan-rekannya menguji bagaimana paparan cahaya memengaruhi biologis 20 orang dewasa muda yang sehat saat mereka tidur. Satu kelompok menghabiskan satu malam dengan tidur dalam cahaya redup, mirip dengan senja, dan yang lainnya dengan dengan lampu yang menyala. Lampu yang menyala memancarkan cahaya yang kira-kira setara dengan pencahayaan lorong hotel.

    “Terang, tetapi tidak cukup untuk membaca dengan nyaman,” kata Zee, dilansir dari The Washington Post pada Selasa, 19 Maret 2024.

    Peserta yang tidur dengan lampu menyala melaporkan bahwa mereka tidur nyenyak. Namun, rekaman otak menunjukkan bahwa mereka menghabiskan lebih sedikit waktu untuk tidur dalam gelombang lambat, dan tidur dengan gerakan mata yang cepat.

    Sampel darah menunjukkan bahwa satu malam tidur di bawah cahaya kamar meningkatkan resistensi insulin partisipan keesokan paginya, yang penting untuk kontrol gula darah. Namun, yang paling mengejutkan bagi para peneliti adalah bagaimana paparan cahaya mempengaruhi detak jantung.

    “Detak jantungnya tinggi sepanjang malam. Itulah yang aneh,” kata Zee.

    Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa, bahkan dengan mata tertutup, otak kita dapat menyadari cahaya yang relatif redup, yang dapat menyebabkan sistem otonom “fight-or-flight” otak menjadi rendah.

    “Ini hampir seperti persiapan untuk berlari atau harus bangun,” kata Zee.

    Source link

    Berita Terbaru

    Related articles