AWS (Amazon Web Services) baru-baru ini merilis penelitian baru yang menunjukkan bahwa ketika kecerdasan buatan digunakan sepenuhnya, pekerja di Indonesia yang memiliki keterampilan dan keahlian dalam bidang AI diprediksi akan menerima kenaikan gaji hingga lebih dari 36 persen. Pekerja di bidang teknologi informasi serta riset dan pengembangan juga diharapkan akan mendapatkan kenaikan gaji tertinggi. Penelitian ini dilakukan oleh AWS bekerja sama dengan Access Partnership.
Studi yang berjudul “Mengakselerasi Keterampilan AI: Menyiapkan Tenaga Kerja Asia-Pasifik untuk Pekerjaan di Masa Depan” melibatkan lebih dari 1.600 pekerja dan 500 perusahaan di Indonesia. Selain kenaikan gaji yang signifikan, 98 persen pekerja juga berharap bahwa keterampilan AI yang mereka miliki akan membawa dampak positif bagi karir mereka. Dampak positif tersebut antara lain adalah peningkatan efisiensi kerja, minat untuk berkembang secara intelektual, dan percepatan karir.
Sebanyak 96 persen pekerja di Indonesia juga menunjukkan minat untuk mengembangkan keterampilan AI guna mempercepat karir mereka. Minat ini ditemukan di berbagai generasi, dengan 97 persen dari generasi Z, 98 persen dari generasi milenial, dan 93 persen dari generasi X mengungkapkan keinginan untuk memiliki keterampilan di bidang AI. Bahkan 75 persen dari generasi baby boomers menyatakan bahwa mereka akan mendaftar dalam kursus peningkatan AI jika ditawarkan.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa masyarakat secara keseluruhan akan mendapatkan manfaat dari peningkatan produktivitas, yang akan berdampak pada kenaikan gaji bagi pekerja yang terampil,” ujar Direktur Access Partnership, Abhineet Kaul.