Saat ini, Gecko telah diuji coba dan dijalankan bersama sejumlah pelanggan enterprise Akamai. Targetnya, teknologi Gecko dapat memaksimalkan layanan perusahaan di bidang AI inferencing, multiplayer gaming, serta pengguna media sosial dan streaming. Akamai tak menampik kemungkinan bahwa ke depan Gecko juga dapat diaplikasikan pada pengalaman belanja imersif, komputasi spasial, analisis data, serta IoT untuk konsumen dan industri. Pada fase pertama, Akamai akan menghadirkan komputasi dengan dukungan untuk mesin virtual di 100 kota sebelum akhir tahun ini.
Pada 2024, Akamai membangun region baru dengan arsitektur Gecko di Hong Kong SAR; Kuala Lumpur, Malaysia; Querétaro, Meksiko; dan Johannesburg, Afrika Selatan. Lalu di kota-kota yang belum diramaikan oleh para hyperscaler, seperti Bogotá, Kolombia; Denver, Colorado; Houston, Texas; Hamburg, Jerman; dan Marseille, Prancis. Pembangunan region Gecko ke-10 di Santiago, Chili, direncanakan akan rampung pada akhir kuartal pertama 2024. Di luar 10 lokasi Gecko baru ini dan 25 core compute region yang sudah ada, Akamai juga berencana memperluas jejak komputasi cloud globalnya ke ratusan kota lainnya dalam beberapa tahun ke depan. Pada fase kedua Gecko yang direncanalkan rampung sebelum akhir tahun, Akamai akan menambahkan container ke dalam bauran itu. Selanjutnya, di fase ketiga atau terakhir, Akamai akan menambahkan orkestrasi workload otomatis untuk memudahkan para developer dalam membuat aplikasi di ratusan lokasi yang tersebar. Tujuan akhirnya yaitu untuk menciptakan pengalaman pengguna yang konsisten di setiap core compute region dan edge.