Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memuji peran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam keberhasilannya dalam mengamankan Pemilu 2024.
“Pertama, kita perlu menjaga iklim demokrasi pasca-Pemilu 14 Februari. Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, kita sudah memasuki tahapan penting. Kami bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan sangat berterima kasih kepada seluruh anggota Polri yang telah menyelesaikan tugasnya dengan sangat baik,” kata Tito dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat (1/3/2024).
Selain pemilihan serentak untuk memilih presiden-wakil presiden dan anggota legislatif pada 14 Februari lalu, pada tahun 2024 juga akan dilaksanakan pemilihan kepala daerah secara serentak pada bulan November.
Langkah ini diambil untuk menyamakan arah atau visi-misi antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Pemilihan kepala daerah serentak tersebut dilakukan karena adanya ketidaksesuaian masa jabatan antara level nasional dan level daerah. Hal ini mengakibatkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah memiliki visi-misi yang berbeda.
“Tugasnya adalah untuk memperbaiki sistem tata pemerintahan yang selama ini tidak sejalan antara masa jabatan presiden, wakil presiden, gubernur, dan bupati/wali kota,” ujarnya yang dikutip dari Antara.
Lebih lanjut, Pemilu di Indonesia adalah pemilihan terbesar yang dilakukan dalam satu hari di seluruh dunia. Tito membandingkannya dengan negara lain seperti China dan Amerika Serikat.
Meskipun masih ada kekurangan dalam pelaksanaan Pemilu, Mendagri menyatakan bahwa secara keseluruhan penyelenggaraan dan pengamanan yang dilakukan oleh Polri dan semua pihak terkait telah berhasil dan sukses.
“Mengatur 1.000 orang di dalam ruangan saja bukan hal yang mudah, apalagi mengatur 200 juta orang. Dan kami berhasil melakukannya dengan baik. Tentu ada kekurangan-kurangannya, tapi secara umum, saya rasa berhasil, dan dunia memberikan apresiasi kepada Indonesia,” jelas Tito Karnavian.