Dalam buku 2 Kepemimpinan Militer, Prabowo Subianto mengungkapkan kasus-kasus pemimpin dan komandan yang tidak layak untuk dicontoh. Menurutnya, cerita tersebut tidak dimaksudkan untuk menjatuhkan orang, melainkan sebagai pembelajaran agar tidak melakukan hal-hal tersebut.
Meskipun banyak kisah tentang pemimpin yang patut dicontoh, Prabowo juga mencatat ada kasus-kasus pemimpin yang tidak pantas. Pengalaman Prabowo dalam operasi lawan gerilya menunjukkan pentingnya drill kontak senjata. Namun, Prabowo mengungkapkan kasus dimana seorang komandan memerintahkan anak buahnya untuk menyerbu sementara dia hanya menjaga ransel, hal ini dianggap sangat memalukan.
Prabowo berpendapat bahwa seorang komandan yang seharusnya menjadi contoh gagah dan dihormati oleh bangsa, tapi malah memilih untuk hanya menjaga ransel adalah tindakan memalukan. Ia berharap agar hal-hal seperti ini tidak terulang di kalangan perwira-perwira.