More

    Pilihan dan Perjuangan yang Menantang bagi Kita

    Selama 20 tahun terakhir dalam perjalanan politik saya, saya membawa pesan yang kurang lebih sama dengan yang terkandung dalam buku ini. Banyak lawan saya yang selalu berusaha mendiskreditkan saya, menggambarkan saya sebagai seorang yang haus akan kekuasaan dan nafsu untuk berkuasa. Mereka juga menggambarkan saya sebagai seorang yang suka menggunakan kekerasan dan kejam. Namun, saya telah membuktikan bahwa selama bertahun-tahun, saya selalu mengutamakan jalan damai.

    Sebagai seorang mantan prajurit yang mengerti perang, saya telah melihat perang dan korban-korbannya. Saya telah kehilangan komandan yang saya hormati dan anak buah terbaik di medan perang. Oleh karena itu, saya selalu mendukung upaya perdamaian. Saya juga telah difitnah sebagai seseorang yang ingin menutup semua gereja di Republik Indonesia, padahal sebagian besar keluarga saya adalah Kristen. Di sekitar saya, banyak dari pengawal, ajudan, dan sekretaris saya adalah orang Nasrani. Saya adalah mantan prajurit TNI yang bersumpah untuk membela seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang suku, agama, atau ras.

    Saya juga telah difitnah sebagai seseorang yang anti terhadap etnis Tionghoa, padahal saya selalu membela semua kelompok minoritas. Fitnah-fitnah tersebut merupakan bagian dari kekejian politik. Saya selalu menjalankan prinsip untuk tetap sabar dan tenang, tidak merespons kedengkian, kejahatan, atau fitnah dengan cara yang sama. Saya meminta para pendukung dan sahabat-sahabat untuk tetap arif dan sabar.

    Saya percaya bahwa harapan rakyat akan masa depan yang lebih baik terletak pada mereka yang belajar dan berbagi, serta pada kaum intelektual yang menjadi kekuatan yang menentukan. Kunci bagi Indonesia adalah kebersamaan, kerja bersatu, dan membangun demokrasi dengan akal yang baik dan sehat. Saya mengajak untuk bersatu dalam upaya menawarkan alternatif pilihan yang baik bagi rakyat.

    Saya juga menyadari bahwa Indonesia saat ini dihadapkan pada campur tangan asing yang ingin melemahkan dan memiskinkan negara ini. Namun, saya tetap percaya pada kekuatan kita sendiri dan memilih untuk berjuang di atas landasan konstitusional. Dalam menghadapi kondisi ini, saya membutuhkan dukungan konkret dari saudara-saudara. Kita harus waspada dan saling mengingatkan serta mendukung satu sama lain.

    Saya percaya bahwa rakyat Indonesia masih memiliki cita-cita yang luhur dan harga diri, dan tidak akan menjadi budak atau kacung. Saya mengajak untuk bersuara dengan jujur dan memimpin perjuangan dengan bijaksana. Kita harus memimpin dengan ilmu dan dawuh fatwa, dan bersatu untuk mewujudkan kehormatan rakyat Indonesia.

    Berita Terbaru

    Related articles