Israel Melancarkan Serangan di Jalur Gaza dan di Tepi Barat
Serangan Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat semakin meningkat. Setidaknya 10 warga Palestina tewas dan banyak lainnya terluka dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara. Sementara tiga bangunan tempat tinggal telah dibom di Rafah, dengan setidaknya 29 orang tewas dan banyak lagi yang dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan.
Israel Serang Kamp Jabalia
Setidaknya 13 warga Palestina tewas dan 75 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia, di Gaza utara. Hal ini disampaikan juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza. Kamp Jabalia telah berulang kali diserang oleh pasukan Israel sejak perang dimulai pada 7 Oktober.
Tentara Israel Hentikan Sementara Operasi di Janina, Rafah
Juru bicara militer Israel Avichay Adraee melalui media sosial mengatakan pasukannya telah melakukan jeda taktis berlangsung dari pukul 10:00 hingga 14:00 waktu setempat untuk “tujuan kemanusiaan”. Namun, juru bicara tersebut memperingatkan bahwa warga sipil tidak boleh bergerak menuju “Poros Salah al-Din” di utara dan timur Khan Younis karena pertempuran sengit. Dia mengatakan bahwa warga sipil dapat menggunakan “poros bypass” di sebelah barat Khan Younis untuk tujuan kemanusiaan.
Pasukan Israel Tahan Ratusan Orang di Rumah Sakit Al-Awda
Menurut Ashraf al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, pasukan Israel telah mengubah rumah sakit menjadi barak militer. Mereka telah menahan 240 orang, termasuk 80 staf medis, 40 pasien, dan 120 pengungsi, di dalam rumah sakit. Pasukan Israel juga telah menangkap enam staf rumah sakit, termasuk Ahmed Muhanna, direktur fasilitas tersebut.
Serangan Israel Tewaskan Puluhan Warga Palestina
Serangan terbaru Israel menewaskan sedikitnya 28 warga Palestina di Gaza selatan, dan pasukan menyerbu salah satu rumah sakit terakhir yang masih berfungsi di wilayah utara. Serangan tersebut telah menewaskan hampir 20.000 warga Palestina dan membuat sekitar 1,9 juta orang mengungsi. Di sisi lain, serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah oleh pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran telah menyebabkan perusahaan pelayaran besar dan perusahaan minyak dan gas BP menghentikan perdagangan melalui jalur air penting tersebut. Hal ini pun mendorong AS dan sekutunya untuk meluncurkan misi baru untuk melawan ancaman tersebut.
PBB Murka
Para pejabat PBB pada Selasa menyuarakan kemarahan dan ketidakpercayaan mereka mengenai situasi di rumah sakit di Gaza, di mana Israel menyerang orang-orang yang terluka tidak mempunyai persediaan dasar dan anak-anak yang baru pulih dari amputasi terbunuh dalam konflik yang sedang berlangsung.
Komunitas Internasional Membisu
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pihaknya “terkejut” atas apa yang mereka sebut sebagai “diamnya” komunitas internasional di tengah serangan yang sedang berlangsung oleh pasukan Israel di wilayah utara. Juru bicara Ashraf al-Qudra mengatakan “pembantaian” di daerah tersebut terjadi karena tidak adanya layanan kesehatan akibat “penghancuran rumah sakit” oleh tentara Israel.
Jumlah Korban
Kementerian Kesehatan Palestina dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina mencatat setidaknya ada 19.453 korban tewas, termasuk sekitar 7.729 anak-anak dan 5.153 wanita per Selasa, 19 Desember 2023. Korban luka-luka melebihi 52.286 orang, termasuk 8.663 anak-anak dan 6.327 perempuan. Sementara di Tepi Barat, tercatat 301 orang tewas, termasuk sekitar 72 anak-anak dan lebih dari 3.365 dilaporkan luka-luka.
AS dan CS Perangi Houthi
Amerika Serikat (AS) mengumumkan koalisi 10 negara untuk “memadamkan” serangan rudal dan pesawat tak berawak (drone) Houthi di Laut Merah. Serangan Houthi memang telah meningkatkan sejak Oktober, sering meletusnya perang Israel ke Hamas di Gaza. Houthi mengatakan serangan sebagai solidaritas terhadap Gaza.
Artikel Selanjutnya: Detik-Detik Pasukan Israel Siap Masuki Gaza, Keadaan Mencekam
(luc/luc)