Senin, 23 September 2024 – 06:18 WIB
Jakarta, VIVA – Pihak Polda Metro Jaya diminta lebih berhati-hati dalam menentukan penyebab kematian tujuh remaja yang mayatnya ditemukan mengambang di Kali Bekasi, Kota Bekasi. Diduga 7 remaja tewas karena nekat melompat untuk menghindari patroli polisi.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan meminta Polda Metro Jaya lebih berhati-hati dan tidak terlalu cepat memutuskan penyebab kematian korban.
“Kita minta Polda Metro Jaya jangan terlalu cepat mengambil keputusan bahwa korban tewas karena melompat ke sungai karena takut dikejar patroli polisi,” kata Edi di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin, 23 September 2024.
Edi mengatakan bahwa kehati-hatian dalam kasus ini diperlukan untuk memastikan apakah tujuh remaja itu tewas karena melompat ke kali akibat kejaran petugas patroli atau karena penyebab lain.
Menurut dia, Polda Metro Jaya perlu bukti lain yang mendukung fakta di lapangan bahwa korban tewas karena melompat ke kali. Salah satu cara adalah dengan memeriksa rekaman CCTV.
“Kita sarankan Polda Metro Jaya untuk meneliti apakah di sekitar lokasi kejadian ada CCTV atau petunjuk lainnya,” ujar dosen ilmu kriminologi Pascasarjana Universitas Bhayangkara Jakarta.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa kehati-hatian diperlukan untuk meyakinkan masyarakat bahwa para korban tewas karena melompat ke kali atau karena penyebab lain.
Ia juga mendukung perintah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto agar Bidang Propam Polda Jaya dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Melibatkan Propam dan Kompolnas akan membantu mendapatkan informasi yang lebih akurat serta kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
“Semua itu perlu dilakukan untuk memastikan agar peristiwa yang menelan tujuh korban jiwa ini lebih jelas dan bisa diterima masyarakat,” katanya.
Sebelumnya, penemuan tujuh mayat mengambang di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi pada Minggu pagi kemarin membuat heboh di masyarakat.
Polisi menyebut penemuan tujuh mayat tersebut diduga terjadi karena terlibat tawuran. Para korban diduga nekat melompat ke kali untuk menghindari patroli polisi yang ingin mencegah aksi tawuran di kawasan tersebut.
Hingga saat ini, polisi telah mengamankan 15 orang. Tiga orang di antaranya ditangkap karena membawa senjata tajam (sajam). (Ant)