Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sedang dipertimbangkan untuk mendirikan organisasi masyarakat (ormas) atau partai politik baru. Rencana ini muncul setelah Anies tidak dapat ikut dalam kontestasi Pilkada 2024.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai wacana Anies ini mengikuti pola yang diterapkan oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem) di mana Anies sendiri merupakan salah satu pendirinya.
“Anies mungkin ingin membangun ormas terlebih dahulu, kemudian berubah menjadi partai politik,” kata Ujang Komarudin di Jakarta, Kamis (5/9/2024).
Namun, Ujang juga mengingatkan Anies akan menghadapi sejumlah tantangan besar jika ingin membangun partai baru. Tantangan pertama adalah pendanaan. “Dibutuhkan dana besar untuk mendirikan dan menjalankan partai, minimal Rp 2 triliun,” ungkapnya.
“Selain pendanaan, Anies juga harus mengumpulkan tokoh-tokoh hebat yang memiliki basis massa yang kuat di daerah,” lanjut Ujang.
Membangun partai hanya untuk mengantarkan Anies sendiri akan menjadi tugas yang berat.